Ini Sosok NH Dini, Sastrawan dan Novelis Populer yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Laman mesin pencarian Google pada Sabtu 29 Februari 2020 menampilkan doodle wanita berkacamata yang sedang menulis dan menghasilkan beberapa lembaran. Sosok wanita yang di Google Doodle pada hari ini adalah NH Dini.

Ada yang tahu siapakah NH Dini? Yups, NH Dini adalah sastrawan, novelis, dan feminis Indonesia. Kini dia telah tiada. Dia meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Tol Tambalang, Semarang, yang terjadi pada 4 Desember 2008 lalu.

NH Dini lahir di Semarang, Jawa Tengah, 29 Februari 1936, Dini bernama asli Nurhayati Sri Hardini. Karena lahir pada tanggal 29 Februari, ulang tahunnya dirayakan 4 tahun sekali.

Semasa hidupnya ia sangat populer. Karya-karyanya selalu mengena pada pembacanya. Bahkan, cerpen pertamanya, Pendurhaka, mendapat kritis positif dari H B Jassin pada tahun 1951.

Novel ditulisnya adalah Hati yang Damai (1961), Pada Sebuah Kapal (1973), La Barka (1975), Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Trans (1985), dan Pertemuan Dua Hati (1986).

Disalin dari laman Wikipedia.org, NH Dini dilahirkan dari pasangan RM Saljowidjojo, seorang pegawai Perusahaan Jawatan Kereta Api dan Kusaminah. Tak pernah terpikirkan olehnya untuk jadi tukang cerita.

Asal tahu saja, NH Dini justru bercita-cita menjadi masinis. Tapi ia tak kesampaian mewujudkan obsesinya itu hanya karena tidak menemukan sekolah bagi calon masinis kereta api.

Kalau pada akhirnya ia menjadi penulis, itu karena ia memang suka cerita, suka membaca dan kadang-kadang ingin tahu kemampuannya. Misalnya sehabis membaca sebuah karya, biasanya dia berpikir jika hanya begini saya pun mampu membuatnya.

Dalam kenyataannya, ia memang mampu dengan dukungan teknik menulis yang dikuasainya.

NH Dini yang berdarah Bugis ini mengaku mulai tertarik menulis sejak kelas III SD.

Buku-buku pelajarannya penuh dengan tulisan yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaannya sendiri. Ia sendiri mengakui bahwa tulisan itu semacam pelampiasan hati.

Ibu NH Dini, yang harus bekerja keras sebagai buruh batik setelah kematian suaminya, selalu bercerita padanya tentang apa yang diketahui dan dibacanya dari bacaan Panji Wulung, Panjebar Semangat, Tembang-tembang Jawa dengan Aksara Jawa dan sebagainya.

Baginya, sang ibu mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk watak dan pemahamannya akan lingkungan.

NH Dini ditinggal wafat ayahnya semasih duduk di bangku SMP, sedangkan ibunya hidup tanpa penghasilan tetap.

Mungkin karena itu, ia jadi suka melamun. Bakatnya menulis fiksi semakin terasah di sekolah menengah. Waktu itu, ia sudah mengisi majalah dinding sekolah dengan sajak dan cerita pendek.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wabup Sleman : Ini Komitmen Kita Untuk Membersamai Seluruh Umat Beragama

Mata Indonesia, Sleman - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menghadiri kegiatan Doa Syukur Umat Hindu dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman yang bertempat di Pura Widya Dharma, Dero, Wedomartani, Ngemplak pada Minggu (12/5).
- Advertisement -

Baca berita yang ini