Ini Senjata Pamungkas Kopassus dalam Operasi Wolya

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Jika berbicara tentang operasi Woyla, ada satu senjata buatan Israel yang tak mungkin dilupa hingga saat ini. Senjata itu adalah IMI Uzi atau MP-2. 

IMI Uzi merupakan senjata pabrikan Israel Military Industry yang digunakan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam operasi pembebasan sandera pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang Thailand, pada Maret 1981 silam.

Senjata ini sebenarnya tergolong jenis pistol ringan mitraliur, alias senjata api yang mengabungkan kemampuan menembak otomatis senapan mesin dengan amunisi pistol. Pun digunakan juga sebagai senjata pelindung pribadi sebagian pasukan garis belakang.

Didesain oleh Mayor Uziel Gal pada tahun 1940-an, Uzi diproduksi sekitar 1950-an. Uniknya, senjata ini menjadi salah satu senjata pertama yang menggunakan sistem telescoping bolt

Pada penggunaannya, MP-2 ini relatif lebih tenang dibanding dengan pistol otomatis seperti FN-9 mm. beratnya mencapai 3,5 KG, dengan panjang sekitar 640 mili meter (mm) saat popor didepan dan 470 mm ketika popornya dilipat. Untuk larasnya sendiri, panjang sekitar 260 mm.

Untuk peluru yang dipakai adalah parabellum 9×19 mm, yang memiliki kecepatan 390 meter per detik. Setiap tembakan mencapai 60 butir peluru per menit, dan jika beruntun bisa mencapai 100 hingga 120 butir per menit. Sedangkan jarak jangkauan tembakan maksimal 200 meter, namun efektifnya 100 meter.

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini