Ini Pengaruh Langsung Revolusi Prancis pada Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Revolusi Prancis terjadi antara 1789–1799, namun pengaruhnya terhadap Indonesia sangat besar, baik langsung maupun tidak langsung.

Pengaruh langsung terjadi saat masyarakat Prancis sudah menyelesaikan transformasi sosial politik yang epik itu, saat feodalisme, aristokrasi, dan monarki mutlak diruntuhkan kelompok politik radikal sayap kiri, massa di jalan-jalan, dan masyarakat petani di pedesaan.

Saat Napoleon Bonaparte berkuasa antara 18 Mei 1804 sampai dengan 22 Juni 1815, Prancis sempat menjadikan Kerajaan Belanda sebagai daerah jajahannya.

Ketika itu ide-ide yang dipengaruhi Revolusi Prancis seperti prinsip-prinsip kebebasan (liberté), persamaan (égalité) dan persaudaraan (fraternité) ikut ditransfer ke Hindia Belanda.

Pengaruh langsung saat Napoleon berkuasa adalah dihapuskannya sistem tanam paksa atas desakan kaum liberal, selain itu dibukanya modal asing pada bidang perkebunan, dibangun sarana dan prasarana produksi untuk memperlancar pengolahan hasil bumi seperti dilakukan di Prancis. Terakhir menjadikan Indonesia sebagai produsen tanaman perkebunan.

Saat Belanda takluk kepada Prancis, Napoleon mengangkat adiknya Louis Napoleon menjadi Raja Belanda.

Louis lah yang kemudian menunjuk Herman William Daendles sebagai penguasa di Hindia Belanda khususnya Pulau Jawa.

Ketika berkuasa Daendels menghilangkan sistem bagi hasil pada para bupati di Priangan. Ia menggantinya dengan sistem persentase pada bupati dan bawahannya. Berkat peran bupati hasil produksi kopi meningkat tajam. Pada 1810, panen kopi menghasilkan 120 ribu pikul.

Namun Daendles terkenal dengan kekejamannya saat mengerjakan suatu proyek di masa pemerintahannya. Poros Jalan Pantura sekarang adalah saksi bisu kekejaman Daendles. Tidak terhitung nyawa yang sudah melayang akibat pembangunan jalan dari barat hingga timur Jawa tersebut.

Meski begitu, secara tidak langsung Revolusi Prancis tetap memberi inspirasi terhadap para tokoh Hindia Belanda waktu itu dalam mewujudkan nasionalisme, demokrasi, dan persatuan. Perkumpulan Budi Utomo yang didirikan 20 Mei 1908 merupakan pengaruh Revolusi Prancis.

Dari perkumpulan itulah nasionalisme terus menerus dikapitalisasi menjadi sebuah gerakan kemerdekaan 35 tahun kemudian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini