Ingat Kakek Tajuddin yang Nikahi Mahasiswi Cantik dengan Mahar Rp 1,4 M? Duh, Nasibnya Kini Menyedihkan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Masih ingat kisah Kakek Tajuddin yang viral tahun 2017 silam? Kakek 72 tahun asal Sulawesi Selatan ini berhasil mencuri perhatian publik karena meminang seorang mahasiswi muda nan cantik bernama Andi Fitri.

Tak tanggung-tanggung, si kakek menikahi mahasiswi tersebut dengan mahar bernilai fantastis. Ia memberikan uang panai sebesar Rp 150 juta, ditambah 200 gram emas, mobil seharga Rp 600 juta dan satu unit rumah tipe 45 di Makassar seharga Rp 700 juta.

Karena mahar super mewah dengan total Rp 1,4 miliar tersebut, pernikahan Kakek Tajuddin dan Andi Fitri pun begitu disorot kala itu. Tapi sayangnya, nasib si kakek berakhir sedih. Pernikahannya sekarang diketahui kandas. Yang mengejutkan, pernikahan si kakek berujung perceraian ditengarai karena perselingkuhan sang istri.

Pernikahan tersebut hanya bertahan selama 9 bulan. Mereka kemudian bercerai lantaran si istri diduga menjalin hubungan dengan pria lain. “Termohon telah menjalin hubungan/pacaran dengan seorang laki-laki yang tidak dikenal sebelumnya,” demikian isi gugatan termohon sebagaimana dilayangkan ke Pengadilan Agama Watampone, dikutip Senin, 8 April 2019.

Pada 17 September 2018 silam, Pengadilan Negeri Agama Watampone pun resmi mengetok palu. Gugatan cerai Kakek Tajuddin dikabulkan pengadilan.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini