Dihukum Penggal, Begini Cerita Arwah Katherine Howard Bergentayangan di Haunted Gallery

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Arwah Katherine Howard, istri kelima Raja Inggris Henry VIII, sering bergentayangan di sekitar Hampton Court Palace, tepatnya di Haunted Gallery, Inggris.

Dikutip dari BBC, pada masa Dinasti Tudor, Katherine Howard dihukum dipenggal karena berselingkuh dengan kepala pasukan sekaligus teman dekat Henry VIII, Thomas Culppeper.

Konon pernah ada staf dan pengunjung yang melaporkan mendegar jeritan seseorang di Haunted Gallery, Inggris.

Sumber lain juga menyebutkan pernah melihat sosok perempuan berpakaian putih yang terlihat menuju pintu Royal Pew di Hauted Gallery. Ketika tepat di sana ia terlihat tergesa-gesa dengan pakaian yang tidak teratur dan mengucapkan jeritan yang tidak wajar hingga melewati pintu di ujung galeri.

Menurut penjaga istana, tahun 1999 ada tur mengunjungi Haunted Gallery. Dari rombongan tersebut dua orang wanita pingsan di tempat yang jaraknya tidak terlalu berjauhan. Setelah kedua wanita itu sadar, ia menolak untuk bergabung kembali dalam rombongan turnya.

Ada juga pengunjung lain yang tiba-tiba merasakan suhu udara mendadak dingin. Tak hanya itu, ia merasa rambutnya ditarik oleh seorang pria dan merasakan tangan yang mencekik lehernya.

Lalu bagaimana kisahnya hingga galeri ini berhantu? Kembali ke cerita Katherine Howard. Perempuan cantik ini adalah salah satu dari 10 anak Lord Edmund Howard, adipati kedua di Norfolk. Katherine merupakan istri kelima Raja Henry VIII.

Awal mula Henry VIII menyukai Katherine saat ia masih menjadi seorang pelayan.

Pernikahan Katherine dengan Raja Hendry VIII terbilang tertutup. Karena kecantikan Katherine, baru beberapa bulan saja menikah, ia kemudian diangkat menjadi ratu.

Selama 14 bulan pernikahannya hubungan mereka haromonis. Sampai pada 1541, Raja Henry VIII mengetahui bahwa sebelum mereka menikah Katherine sempat memiliki hubungan gelap dengan guru musik bernama Francis Dereham. Tak hanya itu, Katherine juga dikabarkan melakukan perzinahan dengan kerabat dekat raja, Thomas Culpepper.

Pada 2 November 1541 perilaku Katherine dikecam oleh Uskup Agung Cranner. Awalnya raja tak percaya dengan tuduhan tersebut. Setelah rangkaian penyiksaan kepada Dereham dan Culpepper, akhirnya mereka mengakui hubungan asmaranya dengan ratu. Namun Culppeper membantah melakukan hubungan seksual sebelum menikah.

Akibat tersebarnya kabar tersebut gelar ratu milik Katherine Howard dicabut pada 23 November 1541. Baik Katherine, Culppeper maupun Dereham divonis hukuman mati dengan cara dipenggal. Kepala mereka pun dipajang di Jembatan London.

Katherine tidak sendirian, sebelumnya Jane Boleyn ikut dihukum mati karena mendukung hubungan Katherine dengan Culppper. Sementara, keluarga Katherine diintrogasi mengenai hubungan asmara ratu sebelum menikah dengan Raja Henry VIII.  (Fitria Nur Rahmawati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini