Diduga Dukung Israel, Robert F Kennedy Dibunuh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tragis. Alih alih merayakan kemenangan di Partai Demokrat, Robert F Kennedy dibunuh pada 5 Juni 1968. Adik kandung Presiden AS John F Kennedy ini ditembak di Hotel Ambassador, Los Angeles saat sedang berkampanye menjadi Calon Presiden Amerika Serikat. Hal itu ia lakukan setelah dirinya dinyatakan menang pada pemilihan awal internal Partai Demokrat.

Robert F Kennedy adalah ahli waris klan Kennedy setelah kakaknya John Kennedy. Ia sempat menjadi Jaksa Agung Amerika Serikat. Lahir di Brookline Massachusetts, Amerika Serikat, 20 November 1925 – Robert sering dijuluki RFK.

Sebagai salah satu penasehat Presiden John Kennedy yang paling tepercaya, ia bekerja erat dengan JFK selama Invasi Teluk Babi dan Krisis Misil Kuba. Pada 1964, setelah kematian kakaknya, ia dipilih menjadi senator dari negara bagian New York.

Sesaat sebelum dirinya ditembak, ia bersama istrinya Ethel Kennedy yang sedang Hamil 3 bulan menuju ballroom Hotel Ambassador Los Angeles untuk bertemu 1.800 pendukungnya. Saat itu pukul 23:30, Robert F Kennedy sempat mengucapkan ”Sekarang ke Chicago, dan mari kita menang disana!. Ia turun dari panggung dan bergegas pergi untuk menemui wartawan.

Namun, ketika ia menuju dapur kecil hotel tersebut, ada sosok pria berusia 24 tahun yang menghampirinya. Para pengawalnya mencoba menahan pria yang maju menghampiri Robert. Tiba-tiba saja pria itu melepaskan mengeluarkan pistol dan menembakan delapan peluru. Robert seketika rubuh bersimbah darah.

Tak hanya Robert yang terkena tembakan. Seorang warga bernama Irwin Stroll kaki kirinya tertembak. Lalu Direktur ABC Wiliiam Weisel tertembak di bagian perut. Pinggul wartawan Ira Goldstein juga terkena tembakan. Robert yang saat itu terluka masih berbisik kepada istrinya Ethel, ”Apakah semua baik baik saja?”

Robert langsung dilarikan ke rumah sakit. Tiba di Rumah Sakit Good Samaritan, ia langsung menjalani operasi otak. Sayangnya kondisinya makin memburuk dan tepat pada pukul 01:44 pagi, Robert menghembuskan nafas terakhirnya di usia 42 tahun.

Apa motif pembunuhan Robert F Kennedy?

Shiran Bishara, pelaku penembakan ternyata adalah imigran asal Palestina. Motif serangan terhadap Robert Kennedy diduga kuat karena dukungan kepada Israel. Kepada polisi yang menginterogasinya, Shiran mengatakan ”Aku melakukannya untuk negaraku”.

Pada pemeriksaan, polisi menemukan sebuah catatan tertulis di rumah Shiran, “RFK harus mati” dan “Saya bertekad untuk menghilangkan RFK, dia harus dikorbankan untuk penyebab orang miskin dieksploitasi.

Robert F Kennedy setelah ditembak imigran Palestina
Robert F Kennedy setelah ditembak imigran Palestina

Berdasarkan laporan New York Times, Sirhan terpaksa melakukan pembunuhan itu karena dirinya yakin bahwa Robert F Kennedy akan menindas rakyat Palestina. Dari berbagai bukti yang ditemukan di rumah Shiran, ditemukan juga potongan koran yang memberitakan kunjungan Robert Kennedy ke Israel dan Palestina.

Shiran kemudian dijatuhi hukuman mati pada 3 Maret 1969. Namun, Mahkamah Agung California menggantinya dengan hukuman penjara seumur hidup.

Pembunuhan Robert merupakan penembakan kedua yang terjadi di keluarga Kennedy. 5 tahun sebelum Robert tertembak tepatnya 22 November 1963, John F Kennedy, Presiden Amerika Serikat sekaligus kakak dari Robert juga tewas tertembak saat melakukan iring-iringan bersama istrinya, Jacqueline Bouvier Kennedy.

Pembunuhan dua bersaudara yang menjadi tokoh besar Amerika ini masih banyak menimbulkan tanda tanya. Mulai dari pelaku, dalang dibalik pembunuhannya, hingga motif terjadinya pembunuhan tersebut. Tidak bisa dipungkiri dengan terbunuhnya John F Kennedy dan Robert F Kennedy menjadi konspirasi terbesar hingga saat ini.

Reporter : R Al Redho Radja S

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini