Bukti Kehebatan Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Ditakuti Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) adalah pasukan khusus milik TNI AL yang memiliki kemampuan mumpuni. Dalam berbagai atraksi di luar negeri, Denjaka kerap membuat gentar pasukan-pasukan khusus lainnya termasuk Navy SEAL dari Amerika Serikat (AS). Berikut deretan kehebatan Denjaka yang tak diketahui banyak kalangan.

Orang-orang Pilihan, Satu Personel Sama dengan 120 TNI Biasa
Sebagai pasukan khusus yang dibentuk oleh TNI AL, para personel Denjaka memang merupakan orang-orang pilihan dan terbaik di satuannya.

Pasukan Denjaka TNI AL (militer.id)

Para personel Denjaka berasal dari personel terbaik yang semula sudah bertugas di satuan pasukan khusus TNI AL, yakni Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Amfibi Marinir (Taifib).

Kemampuan satu personel Denjaka digadang-gadang setara dengan 120 tentara TNI biasa. Tugas utama pasukan elit ini adalah menanggulangi semua aspek terror, terutama yang terjadi di wilayah perairan indonesia.

Wajib Ber-IQ Tinggi
Selain punya ketahanan fisik yang luar biasa, prajurit Denjaka harus benar-benar memiliki IQ tinggi. Bahkan, disebut-sebut, dari ratusan prajurit yang mengikuti seleksi di Kawah Candradimuka, Situbondo, cuma sedikit yang memenuhi kualifikasi.

Pasukan Denjaka (law-jutice.co)

Pasalnya, Denjaka ini memang bertugas dalam penyusupan di daerah operasi. Maka mereka harus dibekali kemampuan intelijensi yang mumpuni agar bisa mengatasi masalah dengan cepat, baik secara individu maupun secara kelompok.

Saat proses pendidikan pun, calon anggota Denjaka hanya mendapatkan teori di dalam kelas 20 persen. Sisanya, calon prajurit Denjaka akan berlatih langsung di dalam hutan, laut, dan udara.

Latihan Keras dan Mengancam Nyawa
Saat berlatih di laut, calon prajurit Denjaka ini harus bisa mengatasi terpaan ombak yang biasanya menghanyutkan perahu para nelayan dalm kodisi kaki dan tangan terikat. Latihannya biasa dilakukan di Laut Banyuwangi, mereka harus bertahan sekaligus menyelamatkan diri sendiri dan anggota lainnya.

Ilustrasi latihan calon Denjaka di bawah air (merdeka.com)

Selain itu, mereka juga dilatih untuk bisa bertahan hidup di hutan belantara. Jangan membayangkan calon anggota Denjaka ini membawa perbekalan yang cukup, pasalnya mereka hanya membawa garam saja. Mereka pun benar-benar harus mencari sendiri di dalam hutan untuk keperluan air minumnya.

Biasanya, proses pelatihan di hutan ini dilakukan di Alas Purwo. Saat bertahan hidup selama berhari-hari, mereka kadang memutuskan untuk berburu binatang buas, seperti ular. Mereka juga harus pandai menggunakan kompas dengan tepat sasaran. Proses pelatihan menggunakan kompas akan dilakukan di Banyuwangi sampai ke Surabaya.

Selain pelatihan di laut dan darat, prajurit Denjaka juga harus melakukan pelatihan udara. Bukan pada siang atau sore hari, calon prajurit Denjaka saat pelatihan harus melakukan terjun bebas di malam hari.

Dibekali Ilmu Kejiwaan dan Analisa Situasi Khusus
Selain penguasaan ilmu bertempur, Denjaka juga dibekali ilmu kejiwaan dan analisa situasi khusus. Sebelum melancarkan serangan, biasanya diajukan tim pendahulu yang bertindak sebagai negosiator dengan teroris.

Di samping agar tahu apa yang dituntut, dari negosiasi dapat juga diukur waktu yang cukup lama agar unit serbu sempat menyiapkan diri sebaik mungkin.

Ilustrasi penyelamatan yang dilakukan Denjaka (suarasurabaya.net)

Tak hanya itu, para negosiator juga bertugas “membaca” kemampuan, kekuatan, tipu muslihat, sekaligus kelemahan teroris. Bila upaya negosiasi berujung pada kebuntuan, unit serbu segera dikerahkan. Unit ini terbagi atas tiga tim, yakni tim atas air, bawah air, dan lintas udara.

Masing-masing tim beranggotakan selusin prajurit dengan spesialisasi beragam. Mulai dari penjinakan bahan peledak, medis, komunikasi elektronik dan teknologi informasi.

Ada banyak sandi yang dipakai dalam operasi Denjaka. Isyarat operasi bisa disandikan dengan “KILAT”, penundaan dengan “MENDUNG”, dilanjutkan dengan “CERAH”.

Lumpuhkan musuh dalam 15 menit
Waktu yang dibutuhkan oleh ketiga tim serbu Denjaka sejak masuk ke lokasi sasaran, menggelar serangan dadakan hingga evakuasi personel biasanya tak lebih dari 15 menit.

Layaknya satuan antiteror, tim serbu mengandalkan persenjataan yang cukup mumpuni dalam pertarungan jarak dekat.
Beragam pistol otomatis, granat asap, granat kejut, hingga senapan mesin ringan, masuk dalam inventaris.

Pasukan Denjaka (hobbymiliter.com)

Misalnya, pistol otomatis SiG Sauer P-226/P-228 kaliber 9mm, pistol mitraliur Uzi kaliber 9mm, senapan otomatis MP5 dengan beragam variannya dan senapan tembak runduk SG-550 kaliber 5,56mm.

Tim serbu juga memanfaatkan sejumlah peralatan pendukung. Daftarnya cukup standar yakni, perahu karet bermotor, peralatan selam lengkap, peralatan para lengkap, komunikasi elektronik, senter kedap air, navigasi GPS serta pengendus malam NVG.

Tak hanya operasi antiteror dan antisabotase, Denjaka dapat pula dilibatkan dalam operasi rahasia “jenis lain” berdasarkan perintah langsung Panglima TNI.

Meski begitu, keberadaan satuan ini terkesan dirahasiakan. Bahkan penugasannya pun acap kali tak diakui ataupun tercatat resmi oleh Markas Besar TNI.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini