MATA INDONESIA, JAKARTA – Honda bisa disebut sebagai perusahaan manufaktur transportasi darat, laut dan udara. Hal yang pasti tak pernah terpikirkan Soichiro Honda saat mendirikan pabrik mesin sepeda motor 1948.
Apalagi sejak 1959 perusahaan yang berbasis di Tokyo, Jepang itu sudah terlanjur terkenal sebagai produsen sepeda motor dunia. Maka tidak heran jika masyarakat dunia bertanya mengapa Honda membuat pesawat jet pribadi?
Ternyata hal itu sesuai dengan visi Honda 2030 yaitu melayani setiap orang di dunia ini dengan kegembiraan untuk mengembangkan potensi hidup mereka. Salah satunya dengan mewujudkan mobilitas di angkasa.
Seperti diungkapkan dalam Global Honda, industri otomotif raksasa Jepang tersebut memang berambisi memimpin kemajuan mobilitas manusia yang memungkinkan orang di belahan dunia manapun untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari mereka.
Maka, Presiden dan CEO Honda Aircraft Company, Michimasa Fujino, mulai merancang sebuah pesawat pribadi.
Michimasa memulai pada 1986 setelah menjadi sarjana teknik penerbangan di Universitas Tokyo.
Setelah tiga tahun bekerja di bagian produksi mobil Honda Jepang, Michimasa dipindah ke Pusat Riset Teknologi di Tokyo untuk menghasilkan sebuah pesawat terbang.
Saat itu, ia membuat dua buah pesawat prototipe, sayang pekerjaannya terhenti sementara karena krisis ekonomi melanda Jepang pada 1990.
Namun dia tidak menyerah untuk mewujudkan mobilitas di angkasa, sehingga tujuh tahun kemudian berangkat ke Amerika Serikat melanjutkan penelitian tentang pesawat terbang.
Usaha pun tidak mengkhianati hasil, di tahun 2003 Michimasa berhasil menerbangkan pesawat pertama HondaJet selama satu jam saat sesi uji coba di Bandara International Piedmont Triad, Greensboro, Amerika Serikat.
Awal 2006, Honda baru mengembangkan bisnis pesawat terbang pertamanya tersebut melalui National Business Aviation Association di Florida. Hasilnya, Honda Aircraft berhasil menerima 100 pesanan dan pesawat terbang itu dikirim ke masing-masing konsumen pada 2015 setelah mendapat sertifikasi dari Federal Aviation Administration.
HondaJet menjadi primadona baru di segmen jet pribadi karena dinilai memiliki beberapa keunggulan dari kompetitor di kelasnya seperti memiliki kemampuan terbang tertinggi, kabin tersenyap, bahkan efisiensi bahan bakar terbaik.
Model pertamanya yaitu HondaJet HA-420 yang di dalamnya terdiri dari inovasi teknologi desain penerbangan, lalu konfigurasi unik Over-The-Wing Engine Mount (OTWEM) yang mendudukkan mesin di atas sayap sehingga bisa meningkatkan kinerja dan mengurangi hambatan aerodinamis.
Desain OTWEM itu juga dapat mengurangi suara di dalam kabin, mengurangi kebisingan yang terdeteksi dari daratan, dan menjadikan kabin paling luas di kelasnya.
Kapasitas bagasi pun besar, dan yang paling penting adalah kamar mandi yang baik. Tak lupa, HondaJet juga dilengkapi dengan dek penerbangan kaca tercanggih yang ada pada jet bisnis ringan, Garmin G3000.
Tahun 2018, Honda Aircraft memperkenalkan versi terbaru pesawat jet pribadi yang diberi nama HondaJet Elite di Jenewa, Swiss.
Desain pada pesawat itu lebih mewah, kapasitas di tangki bahan bakarnya pun lebih banyak dari sebelumnya sehingga bisa menempuh perjalanan lebih dari 1.650 mil saat diisi penuh atau 17 persen lebih unggul dari versi HondaJet pertama. Sistem mengudaranya lebih canggih dan stabil, tersedia pula dapur kecil di dalamnya.
Di tahun yang sama, Honda Aircraft juga mengeluarkan versi baru dari HondaJet HA-420 yang dinamakan HondaJet APMG (Advanced Performance Modification Group) di Orlando, Amerika Serikat.
HondaJet APMG fokus pada peningkatan performa untuk mobilitas yang lebih mudah, mempersingkat jarak take-off dan mengalami pembaruan software pada sistem Garmin G3000.
Kini pesawat HondaJet telah mengangkasa di udara dan berhasil terjual lebih dari 150 unit di Amerika, Asia tenggara, Cina, Timur Tengah, India, dan Jepang.(Annisaa Rahmah)