Belajar dari Youtube, Tukang Bubut Asal Sukabumi Rakit Helikopter, Bisa Terbang?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Cuma bermodal dari tutorial dari Youtube seorang tukang bubut asal Sukabumi bernama Jujun membuat helikopter di halaman rumahnya sendiri dengan bermodalkan uang Rp 30 juta dan keahliannya tentang mesin.

Pria berlatar belakang pendidikan STM itu mengaku tidak ingin sembarangan membuat helikopter. Video yang ia lihat dari Youtube hanya untuk melihat sistem kerjanya saja, sementara untuk rumus dan keperluan lainnya ia mencari sumber lain.

“Alhamdulillah semasa sekolah dapat beasiswa prestasi jadi dari kelas 1 sampai 3 saya enggak bayaran sekolah. Selama ini saya belum pernah konsultasi dengan orang yang ahli soal penerbangan selama ini hanya lihat di Youtube, cari di website kalau memang ada (ahli) saya ingin konsultasi walau kondisi (helikopter) sudah hampir rampung,” katanya.

Bentuk helikopter Jujun tidak seperti kebanyakan dengan lebar 1,4 meter, tinggi 2,5 meter dan panjang dari bagian kokpit hingga ke ekor sekitar 8 meter. Soal bentuk dia mengaku hasil idenya sendiri dan sengaja ingin berbeda dengan pabrikan.

Bukti keseriusan itu bisa dilihat dari beberapa komponen yang Jujun pilih. Ia mencontohkan ada beberapa komponen yang ia ganti untuk pemutar baling-baling yang awalnya menggunakan V Belt bahan fleksibel yang biasanya digunakan untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar.

Alasan perubahan itu kata dia, karena khawatir ada pergeseran atau pemuaian, takut kehilangan torsi makanya diubah. “Nah ini juga jadi perhitungan atau bukti apa yang saya lakukan tidak asal-asalan,” ujarnya.

Hingga saat ini Jujun belum bisa membuktikan apakah helikopter rakitannya bisa terbang atau tidak.

“Mudah-mudahan enggak meleset akhir tahun atau awal tahun depan tinggal uji terbang, tinggal menyisakan beberapa minggu lagi pengerjaan tinggal pasang baling-baling utama,” katanya.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini