MATA INDONESIA, JAKARTA – Jabatan kunci di perusahaan bioteknologi terkenal Amerika Serikat (AS) Orion Genomics diperoleh Muhammad Arief Budiman langsung setelah dia lulus S-3 dan pasca doktor dari Texas A&M University dan Clemson University tahun 1999.
Jabatan itu adalah Kepala Library Technologies Group dan menjadi senior scientist di bidang teknologi DNA.
Businees Week pernah membuat laporan soal keberhasilan Arief menduduki jabatan tersebut mengungkapkan lelaki kelahiran Yogyakarta tersebut bisa disebut tulang pungung Orion Genomics.
Bisa jadi, kedudukan kunci itu diberikan kepada Arief karena desertasinya di Texas A&M Technology dan Clemson University telah menjadi tonggak pertamanya sebagai ahli genetika di Amerika.
Disertasi yang membahas bacterial artificial chromosome (BAC) itu digunakan untuk “International Rice Genome Sequencing Project” yang dipimpin Jepang dan mensinergikan laboratorium genome di Amerika, Cina, Prancis, Taiwan, India, Thailand, Korea, Brasil, dan Inggris.
Proyek yang didasari pemikiran genetika Arief tersebut ternyata bisa menciptakan miliaran dolar AS.
Tetapi gairah Arief memperlajari gen dan melakukan rekayasa atasnya bukan semata-mata karena uang. Baginya, ilmu genomik akan sangat penting untuk melakukan peperangan melawan penyakit hingga persoalan memenuhi kebutuhan pangan dunia.