Baduy Dalam dan Luar Satu Rumpun Namun Beda Aturan Adatnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Suku Baduy masih menganut kepercayaan nenek moyang mereka yang disebut dengan Sunda Wiwitan. Sunda Wiwitan termasuk kepercayaan yang sudah turun temurun dari leluhur mereka, Suku Baduy memiliki keprcayaan yang berakar pada penghormatan kepada karuhun atau arwah leluhur dan pemujaan pada roh kekuatan alam (animisme).

Sebagian besar aspek ajaran ini asli turun temurun namun seiring berjalannya waktu mulai mendapatkan pengembangan yang dipengaruhi oleh beberapa aspek ajaran Hindu, Buddha dan Islam.

Nah, seiring perkembangannya suku baduy terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Dua kelompok ini memiliki perbedaan pada tata cara menjalankan aturan adat atau yang dikenal Pikukuh serta dalam hal berpakaian.

Suku Baduy dalam dengan pikukuh yang masih ketat melarang menggunakan Handphone dan elektronik lainnya, secara keseluruhan masyarakat Baduy dalam masih memilih hidup tanpa listrik, alas kaki dan juga tetap berjalan kaki.

Baduy Dalam merupakan kelompok masyarakat Baduy yang sangat teguh memegang adat istiadat leluhur. Mereka sangat menolak teknologi dan modernisasi, sehingga kehidupan mereka masih tradisional.

Suku Baduy dalam masih memegang teguh aturan adat dan menjalankan dengan baik, suku baduy dalam memakai ikat kepala berwarna putih, sementara Suku Baduy Luar sudah terpengaruh pola hidup masyarakat Modern jaman sekarang, dan Baduy Luar memakai baju berwarna hitam.

Hingga saat ini masyarakat Baduy tidak mempergunakan transportasi apa pun dan hanya berjalan kaki untuk bepergian. Mereka juga memilih tidak menggunakan alas kaki, tidak bepergian lebih dari 7 hari ke luar Baduy, membangun segala kebutuhan seperti rumah, jembatan, dan sebagainya dengan bantuan alam, memanfaatkan alam, dan untuk alam, serta memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papannya sendiri dengan menenun atau bercocok tanam.

Mengenal suku Baduy dalam dan luar bukan hanya sekadar memberi wawasan penting mengenai budaya murni yang masih hidup di nusantara, tapi juga mengajarkan makna kehidupan soal keselarasan hidup melalui nilai budaya yang diterapkan oleh masyarakatnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Apresiasi Profesionalitas Aparat dan Partisipasi Masyarakat Sukseskan Pilkada Papua Damai

Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Patrige R Renwarin menyampaikan jajarannya sedang dalam proses menunggu rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini