Awal Mula Julukan Raja Dangdut Rhoma Irama

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama Rhoma Irama pasti sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, terutama pencinta musik dangdut. Penyanyi yang memiliki nama asli Raden Oma Irama ini sudah berkarier di dunia musik selama puluhan tahun. Tidak mengherankan, julukan Raja Dangdut disematkan padanya.

Julukan Raja Dangdut yang melekat pada sosok Rhoma bukan semata-mata pemberian penggemar, namun merupakan gelar yang dianugerahkan atas prestasinya sebagai musisi dangdut. Rhoma mendapatkan penghargaan dari Museum Dunia Rekor Indonesia (MURI) dalam kategori Raja dan Ratu Dangdut Indonesia bersama Elvie Sukaesih.

Sederet prestasi telah berhasil dia raih sepanjang karier bermusik. Rhoma memulai kariernya pada 1963 dengan membentuk band Gayhand. Tidak lama berselang, dia bergabung dengan Orkes Melayu bersama Chandra Leka dan El Sitara sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta pada 1973.

Selama karier bermusiknya bersama Soneta, Rhoma berhasil merilis 18 album dengan beberapa albumnya yang terkenal antara lain ‘Begadang’ (1973), ‘Darah Muda’ (1975) dan ‘Bujangan’ (1994). Kariernya semakin melambung dan namanya santer dikenal masyarakat.

Menariknya, di era 80 hingga 90-an, mustahil jika tidak melihat penampilan Rhoma di setiap acara panggung dangdut. Kiprah musiknya bukan hanya sukses di Tanah Air, namun juga di luar negeri. Rhoma pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama seperti di Indonesia.

Pelantun lagu ‘Judi’ ini terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Melalui catatan penjualan kaset hingga 1984, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta orang atau 10% penduduk Indonesia pada saat itu.

Musisi rock God Bless, Achmad Albar, bahkan menyebut Rhoma sebagai pionir karena kepintarannya dalam memadukan musik Melayu, pop, rock, dan India. Inilah yang membuat setiap lagu Rhoma memiliki nuansa yang berbeda.

Selain itu, lirik-lirik lagunya yang menceritakan berbagai aspek mulai dari agama, cinta hingga kritik sosial memberi pendekatan yang disukai masyarakat. Sepanjang kariernya, Rhoma telah menciptakan lebih dari 1000 lagu. Rhoma pun memperoleh predikat pencipta lagu dangdut terlaris.

Berbagai prestasi turut mewarnai pencapaiannya. Seperti penghargaan Raja Musik Asia Tenggara versi Majalah Asia Week (1985), penghargaan The South East Asia Superstar Legend di Singapura (2007).

Kemudian penghargaan lainnya seperti Lifetime Achievement Awards dari Anugerah Musik Indonesia (2001, 2007, 2020), dan masih banyak lagi. Rhoma bahkan kembali membawa pulang penghargaan dari MURI sebagai Penyanyi Legenda.

Sampai saat ini, Rhoma masih terus eksis dengan karya-karyanya. Meskipun produksi musiknya tidak sebanyak dulu, Raja Dangdut ini tetap membuktikan kepiawaiannya sebagai musisi dangdut legendaris.

Terbukti dengan tiga penghargaan yang dia terima dari Anugerah Musik Indonesia 2020 untuk Lifetime Achievement Awards, Penata Musik Dangdut Terbaik, dan Kolaborasi/Duet Dangdut Terbaik.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini