AS Khawatir Tokoh PD II Hideko Tojo Dikultuskan Warga Jepang

Baca Juga

MATA INDONESIA, TOKYO  –  Dokumen rahasia AS beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa pemerintahan AS sengaja menyebar abu jenazah Perdana Menteri Jepang, Hideko Tojo. Hal ini dilakukan supaya jenazahnya tidak dikultuskan oleh warga Jepang.

Tak hanya itu, Amerika jengkel setengah mati dengan Tojo dan tidak membiarkan tokoh Perang Dunia II ini meskipun sudah mati untuk bisa kembali ke Tanah Airnya.

Hideki Tojo disebut-sebut sebagai orang yang paling bertanggung jawab menjerumuskan Jepang untuk ikut Perang Pasifik dan Perang Dunia II. Politikus dan jenderal jenius ini lahir 30 Desember 1884. Sebagai Perdana Menteri, Tojo yang membawa Jepang untuk berkolaborasi dengan blok poros, Jerman dan Italia.

Saat jadi perdana menteri, Tojo memberikan persetujuannya untuk mempraktikan percobaan biologis kepada tawanan-tawanan perang. Kekuasaan Tojo saat itu sangat besar dan malah lebih besar dibandingkan kaisar.

Namun tahun 1944 menyusul serentetan kekalahan Jepang, popularitas Tojo pun turun dan ia kemudian dipaksa turun tahta sebagai perdana menteri. Tojo sempat mencoba melakukan praktik bunuh diri namun gagal. Saat Jepang menyerah kepada Amerika Serikat, ia adalah orang yang pertama kali dibidik negara ini untuk diseret ke pengadilan perang.  Tojo divonis mati pada 12 November 1948 dengan cara hukuman gantung.

Menurut berkas dokumen yang ditemukan di Arsip Nasional AS di Washington DC dan dipelajari oleh Hiroaki Takazawa, dosen Universitas Nihon Tokyo, setelah dieksekusi dengan cara digantung, tubuh Tojo kemudian dibakar dan abunya dikumpulkan.

Hiroaki Takazawa menyebut beberapa pejabat AS bertekad menghentikan orang orang yang mencoba menemukan jenazahnya.”Para pejabat AS parno saat itu. Sehingga setelah digantung, Tojo langsung dibakar. Tidak hanya itu, abunya pun disebar,” katanya.

Selain itu, ”Militer AS bersikeras tidak membiarkan jenazah itu kembali ke Jepang untuk menghina negara mereka,” kata Hiroaki Takaza.

Reporter : R Al Redho Radja S

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini