Angus Young, Seragam Sekolah Membuatnya Jadi Gitaris Terbaik Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, SYDNEY – Ciri khas Angus Young, gitaris ACDC cukup terkenal. Saat tampil dalam pertunjukan, Angus yang bertubuh pendek biasanya menggunakan seragam sekolah. Energi yang meledak-ledak,  dan gaya bebek berjalan. Angus Young, adalah salah satu gitaris rock terbaik di dunia.

Lahir dengan nama Angus McKinnon Young pada 31 Maret 1955 di Cranhill, Glasgow, Skotlandia. Angus adalah anak bungsu dari 8 anak pasangan William dan Margaret Young (1913-1988).

Pada 1963, keluarga Young beremigrasi dari Skotlandia ke Sydney, Australia. Angus kemudian bersekolah di Ashfield Boys High School Sydney pada usia 15 tahun.

Angus Young awalnya suka memainkan banjo. Ia kemudian mengubah banjo ini dengan enam senar. Dia pertama mulai memainkan gitar dengan model akustik murahan pemberian ibunya yang membelinya dari toko barang bekas. Barulah pada 1970, Angus yang mengumpulkan uang jajannya akhirnya bisa membeli Gitar elektrik Gibson SG yang juga barang loakan dari toko musik yang sejalan dengan rumahnya.

Karena Angus mahir bermain gitar, ia kemudian diajak bergabung dengan sebuah grup lokal bernama Kantuckee. Saat itu ia berusia 18 tahun. Namun karena perilaku Angus yang agak aneh, akhirnya ia dikeluarkan. Sang kakak, Malcolm Young kemudian mengajaknya untuk membentuk band di tahun 1973. Kedekatannya dengan sang kakak Malcolm karena hanya kakaknya yang paham karakter adiknya itu..

Angus Young dan kakaknya Malcolm
Angus Young dan kakaknya Malcolm

Mirip Anak Sekolah

Dalam AC/DC: Two Sides to Every Glory: The Complete Biography (2005), Mark Evans, salah seorang kawan Malcolm mengingat Angus sebagai seorang anak kecil bermain gitar. ”Dia datang dengan rambut panjang nyaris sepinggang. Gigi hijau, dan dia amat kecil,” ujarnya.

“Hal pertama dalam pikiranku, adalah, ‘gila, ada lagi anak keluarga Young? Ada berapa orang sih anak mereka.'”

Beranjak remaja, George, Malcolm, Angus, dan Harry Vanda membuat band bernama Marcus Hook Roll Band. Band ini menjadi debut profesional Malcolm dan Angus saat mereka merilis album Tales of Old Grand Daddy (1973). Namun, mereka kemudian bubar.

Malcolm dan Angus pun berencana membuat band baru. Sambil main musik, mereka bergelut dengan pekerjaan tetap. Angus sebagai tenaga kebersihan dan petugas cetak majalah semi-porno, dan Malcolm sebagai teknisi mesin jahit di sebuah pabrik. Pada 1974, Malcolm dan Angus membuat band rock. Malcolm-lah yang punya ide menambahkan satu gitar lagi. Tujuannya adalah membuat musik mereka terasa lebih tebal, dan mengganti posisi keyboard. Pilihannya sudah jelas, Angus. Dan bagi si adik, pilihannya tak sukar. Ketimbang terus bekerja sebagai tenaga kebersihan, menjadi musisi rock n roll jelas lebih menyenangkan. Nama yang dipilih adalah AC/DC, dan nama itu menimbulkan banyak pertanyaan tentang apa artinya.

Sandra, kakak ipar mereka, mengatakan bahwa nama itu berasal saat keduanya melihat tulisan AC/DC di balik mesin cuci atau mesin jahit. Namun beberapa orang mengartikan AC/DC sebagai kelenturan soal seksualitas. Malcolm dan Angus awalnya tak paham soal ini. Makanya mereka heran saat ada beberapa undangan tampil dari bar gay. “Tapi banyak pula perempuan biseks yang maju ke depan sambil mengacung-acungkan vibrator. Mereka mengenakan kaus yang bagian dada kanan kiri dilubangi, membuat payudara mereka menyembul,” kenang Malcolm.

Mereka pun merilis single, Can I Sit Next To You Girl. Namun Angus dan Malcolm tak puas dengan hasilnya. Beruntung mereka bertemu dengan Bon Scott di salah satu pub. Scott punya karakter vokal yang melengking. Angus dan Malcolm kemudian mengganti posisi Dave Evans dengan Bon Scott.

Keduanya juga memutuskan memberi nama band ini AC/DC. Awalnya karena mereka tertarik dengan huruf “AC/DC” di belakang mesin penyedot debu kakak mereka Margaret.

Nah sekarang tinggal penampilan di atas panggung. Angus mencoba sejumlah kostum panggung, seperti Spider-Man, Zorro, gorilla, dan parodi Superman. Namun kakaknya Margareth memberinya saran supaya Angus menggunakan seragam sekolah. Ini juga untuk mencocokkan citra bahwa Angus Young lahir pada 1959, bukan 1955. Seragam ini sengaja dijahit dan dibuat Margaret. Dia menggunakan contoh seragam dari Ashfield Boys High School di Sydney.

Angus awalnya tidak percaya diri karena kostumnya itu.  Dengan badannya yang kecil, Angus memang tampak seperti anak sekolahan yang nyasar di atas panggung. Yang kemudian memberinya dorongan untuk tetap percaya diri, tak lain tak bukan, adalah kakaknya Malcolm.

Band Legendaris

Angus kemudian berkembang jadi gitaris yang paling termasyhur dalam jagat rock n roll, baik dari segi permainan maupun karakternya.

AC/DC merilis album debut mereka, High Voltage pada 17 Februari 1975. Sejak itu, band ini menjadi band hard rock dunia dan tidak hanya terkenal di Australia. Dengan album-album lanjutan T.N.T., Dirty Deeds Done Dirt Cheap, Let There Be Rock dan Powerage.

Album studio 1979 mereka, Highway to Hell, menjadi album terlaris mereka dan menjadikan mereka ke puncak popularitas baru. Sayangnya  setahun kemudian penyanyi utama Bon Scott meninggal karena keracunan alcohol.

AC/DC bersama vokalis Bon Scott (kedua dari kiri)
AC/DC bersama vokalis Bon Scott (kedua dari kiri)

Kehilangan vokalis, apalagi yang punya persona kuat seperti Bon Scott, adalah pukulan telak. Dan biasanya membuat sebuah band tak bisa bangkit lagi. Namun, ternyata mereka bisa bangkit, sekaligus membuktikan bahwa memang motor band ini adalah Angus dan Malcolm. Brian Johnson direkrut menggantikan Bon. Mereka merilis album Back in Black (1980).

Album dahsyat yang direkam hanya dalam waktu 7 minggu ini berhasil menjadi album dengan pencapaian dahsyat. Ia sering disebut sebagai album terbaik AC/DC, sekaligus album terlaris kedua sepanjang masa. Album ini terjual lebih dari 50 juta kopi hingga saat ini.

Album AC/DC berikutnya, For Those About to Rock We Salute You, memantapkan posisi mereka sebagai band hard rock paling terkenal pada saat itu. Sejak itu album-album AC/DC laris di pasaran dan tak ada band rock yang punya album sebanyak AC/DC.  Sayangnya Angus mulai bosan bermain musik. Tak hanya itu hubungan dia dengan kakaknya Malcolm juga memburuk. Selama delapan tahun AC/DC vakum. Sampai kemudian mereka berbaikan dan membuat album studio baru, Black Ice.

AC/DC bersama vokalis Brian Johnson (gunakan Topi)
AC/DC bersama vokalis Brian Johnson (gunakan Topi)

Album Black Ice melakukan debut di nomor 1 di 29 negara dan disertfikasi multi-platinum di 14 negara. Menjadi salah satu album paling sukses mereka di seluruh dunia, dan diikuti dengan tur dunia yang sangat sukses. Pada 2010, AC/DC merilis sebuah album dari lagu-lagu untuk soundtrack Iron Man 2, album ini mencapai nomor 1 di banyak negara di dunia, termasuk UK, dan nomor 4 di AS.

Sebelumnya pada 2003, AC/DC masuk ke dalam Rock and Roll Hall of Fame. Tahun berikutnya mereka ada di rangking nomor 72 di daftar majalah Rolling Stones “100 greatest artists of all time.”

VH1 mdmberi mereka peringkat nomor 23 di daftar mereka “100 greatest artists of all time” dan nomor 4 di daftar mereka “100 greatest artists of hard rock.” Mereka juga ditempatkan di nomor 7 dari “Greatest heaby metal band of all time” oleh MTV.

Keluarga

Kehidupan pribadi Angus Young sangat tertutup. Ia hanya diketahui mempunyai seorang istri. Pertemuan mereka pada tahun 1979. Angus bertemu dengan Ellen Van Lochem, warga Belanda. Mereka berdua jatuh cinta dan menikah enam bulan kemudian.

Angus Young dan Istrinya Ellen
Angus Young dan Istrinya Ellen

Kehidupan Angus sangat sehat. Meski dia adalah perokok berat, tapi dia tak pernah menyentuh alkohol dan narkoba sepanjang hidupnya. Gitaris Tommy Redd, yang melakukan tur dengan AC / DC mengatakan bahwa ketika anggota band lainnya minum alkohol, “Angus selalu minum segelas besar susu cokelat atau kopi.”

Angus adalah pribadi yang sederhana dan sangat menjaga kehidupan pribadinya. Dengan segala materi yang ia miliki, Angus Young tidak serta merta menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang mewah. Ia bahkan lebih memilih membuka toko gitar Gibson daripada membeli rumah mewah

Tahun 2014, kakak tersayangnya Malcolm menderita penyakit Demensia. Ia memutuskan vakum dari AC/DC. Pada 18 November 2017, Malcolm meninggal dunia menyusul kakak tertuanya George Young yang meninggal sebulan sebelumnya 22 Oktober 2017.

Kematian dua kakak yang menyayanginya ini membuat Angus terpuruk.  Angus pun memilih menyepi dan hanya bisa tinggal di rumah bersama istri tercintanya.

Tahun 2020 band ini memutuskan reuni. Angus mengajak keponakannya Stevie Young yang merupakan anak dari kakaknya George untuk menggantikan posisi Malcolm. Meski usianya sudah tak muda lagi 67 tahun, gaya permainan gitar Angus masih enerjik. Dalam waktu dekat AC/DC akan merilis album baru dan mempersembahkan album ini untuk sang kakak Angus, Malcolm Young.

Reporter: Azzura Tunisya

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini