MATA INDONESIA, JAKARTA – Berbicara Kongres Sumpah Pemuda pada 27-28 Oktober 1928, maka nama Muhammad Yamin atau Prof Mr Mohammad Yamin tak bisa dilepaskan dalam sejarah tersebut. Ya, pria asli Sumatra Barat ini memiliki peran krusial yaitu yang menyusun teks Sumpah Pemuda dan menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Mengawali kariernya di organisasi Jong Sumatranen Bond, ternyata ada sejumlah fakta-fakta yang belum banyak kalian tahu tentang tokoh nasional satu ini. Biar gak penasaran, berikut ulasannya:
1.Arti Mr di Depan Nama Muhammad Yamin
Mungkin kamu penasaran dengan kata Mr, yang ternyata adalah Meester in de Rechten. Ini merupakan sebuah gelar yang didapatnya setelah menyelesaikan studi ilmu hukum di universitas yang pada saat itu menggunakan sistem Belanda dan Belgia.
Gelar ini bisa ditulis sebagai “Meester†atau “Meester Cornelisâ€. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya Magister Ilmu Hukum.
2.Mengusulkan Bahasa Melayu
Yamin menjadi salah satu tokoh yang mengusulkan bahasa Melayu bukan bahasa Jawa atau yang lain sebagai bahasa persatuan. Meski pada akhirnya pada Kongres Pemuda II menggunakan bahasa Indonesia, pun lahir dari tangannya.
3.Kandidat Ketua Kongres
Sempat dianggap tidak netral karena berasal dari Jong Sumatra, Yamin harus rela melihat Soegondolah yang terpilih menjadi ketua kongres. Walaupun tidak menjadi ketua, ia mengusulkan rumusan resolusi yang berisi 3 frasa yaitu satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa dan kemudia menjadi dasar teks sumpah pemuda.
4.Menjadi Sekretaris
Pria kelahiran Talawi, Sawahluntu, Sumatera Barat dipilih menjadi sekretaris kongres karena mahir berbahasa Indonesia. Sehingga hal-hal yang akan di terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia akan benar dan tidak ada kesalahan.
5.Memiliki Karya Sastra
Mohammad Yamin senang menulis puisi.Tercatat ada 16 karya yang dihasilkannya. Salah satunya, puisi dengan judul “Tumpah Darahku†yang dibuatnya pada 28 Oktober 1928.
Karya ini memiliki arti yang sangat penting karena memutuskan untuk menghormati satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia yang tunggal.
Bahkan Muhammad Yamin, sangat gemar membaca sejak kecil, dan lebih banyak membaca buku dengan bahasa melayu.
6. Empat Kali Jadi Menteri
Sosok yang berperan dalam Sumpah Pemuda ini tidak perlu diragukan lagi, karena pernah dipercaya menjadi Menteri setelah kemerdekaan Indonesia
Menteri Kehakiman (1951-1952).
Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan (1953-1955).
Menteri Urusan Sosial dan Budaya (1959-1960).
Menteri Penerangan (1962-1963).
So, itulah fakta-fakta dari Muhammad Yamin si Bapak Pemersatu Bangsa. Semoga menjadi panutan ya gaes!