Mata Indonesia, Gunungkidul – Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul mengumumkan bahwa persediaan beras pada pekan ketiga Desember 2023 mencapai 8.111,76 ton. Jumlah ini mencukupi kebutuhan hingga Januari 2024.
Ratna Briani, Sub Koordinator Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPP Gunungkidul, menyampaikan bahwa stok beras di wilayah tersebut mencapai jumlah tersebut, diperhitungkan dari produksi dan persediaan di pasar pedagang besar serta distributor, termasuk stok cadangan pangan di lumbung besar.
“Stok ini memadai untuk memenuhi kebutuhan pangan hingga Desember 2024, yang mencakup kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun non-rumah tangga sebesar 4.075,22 ton,” kata dia dikutip Senin 1 Januari 2024.
Nina menjelaskan bahwa Gunungkidul saat ini memiliki stok yang cukup, tanpa kekurangan hingga Minggu ketiga Desember ini. Stok tersebut diharapkan tetap aman hingga Januari 2024.
Terpisah, Danang Sutopo, Sub Koordinator Substansi Produksi Tanaman Pangan DPP Gunungkidul, menyatakan bahwa meskipun cuaca tidak menentu, DPP terus berusaha meningkatkan produksi padi untuk memastikan kelimpahan stok beras di Gunungkidul.
“Upaya tersebut melibatkan persiapan olah tanah, penanaman benih unggul bermutu, pemupukan berimbang, serta penerapan sistem penanaman jajar legowo [tajarwo],” jelas dia.
Danang menekankan bahwa sistem tersebut, yang sudah diteliti oleh Kementerian Pertanian, dapat memaksimalkan sinar matahari dan dapat meningkatkan produksi padi sebesar 5 – 10 persen.
Lebih lanjut, Danang menyebut bahwa DPP Gunungkidul telah mengajukan benih padi lokal Segreng Handayani sebanyak 5,5 ton ke Pusat atau Kementerian Pertanian pada tahun 2023 untuk melindungi varietas lokal Gunungkidul, meskipun anggaran daerah terbatas.