Tolak Kenaikan Harga BBM, Partai Buruh Bakal Gelar Aksi Selama Satu Bulan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Selama September ini, Presiden Partai Buruh yang juga Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan, pihaknya akan melakukan aksi bergelombang dan bergantian di tiap daerah, terkait kenaikan harga BBM. Aksi dilakukan setiap hari, kecuali Jumat, Sabtu dan Minggu.

Menurutnya, kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli masyarakat bawah. Secara bersamaan, Menaker sudah menyampaikan kenaikan upah 2023 menggunakan PP 36 yang notabene adalah aturan turunan dari omnibus law UU Cipta Kerja.

“Itu artinya, tidak akan ada lagi kenaikan upah,” kata Said Iqbal.

“Karena itu, kami mengusung tiga isu. Tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah minimum 2023 sebesar 10 persen-13 persen. Tiga isu itu merupakan satu kesatuan yang akan diperjuangkan klas pekerja,” sambungnya.

Ia mengatakan strategi yang akan dipakai Partai Buruh adalah dengan melakukan demo kenaikan BBM di daerah. Titik aksi di daerah adalah di kantor Gubernur, Bupati/Walikota, atau DPRD.

Lalu, untuk output yang diharapkan dalam aksi daerah ini adalah meminta Gubernur atau Bupati/Walikota membuat surat rekomendasi penolakan kenaikan BBM kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI.

“Aspirasi daerah harus didengar. Surat rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM dikirim ke Presiden dan pimpinan DPR. Supaya mereka paham bahwa kebijakan pusat telah menyengsarakan rakyat di daerah,” ujarnya.

Kemudian, output kedua meminta Gubernur dan Bupati mendesak DPR membuat pansus BBM. Pansus DPR RI ini diharapkan bisa membongkar kenapa swasta bisa menjual BBM lebih murah.

“Apa yang terjadi dengan pembiayaan bersubsidi? Apakah ada mafia di penentuan harga BBM? Serta apa implikasi terhadap daya beli yang merosot?,” katanya.

Berikut titik aksi selama September 2022:

Tanggal 8 September, aksi sudah dilakukan di Sumatera Selatan oleh Partai Buruh dan elemen serikat buruh.

12 September, aksi akan dilakukan di Balaikota Jakarta. Secara bersamaan, elemen buruh KSPSI AGN direncanakan akan melakukan aksi ribuan buruh di depan DPR RI.

13 September, aksi akan dilakukan di Kantor Gubernur Banten. Diikuti gabungan buruh, petani, nelayan, dan miskin kota.

14 September, akan dilakukan aksi masing-masing kab/kota se-Jawa.

15 September, khusus Jawa Barat. Sebanyak 27 kab/Kota akan melakukan aksi. Seperti di Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung, dsb.

19 September, aksi se-Kepulauan Riau dan Riau daratan.

20 September, aksi se-Jatim dan Sumatera. Provinsi Sumatera di luar Riau dan Kepri.

22 September aksi dilakukan se-wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur.

26 September, buruh se-Jawa Barat aksi di Gedung Sate. Totalnya bisa mencapai 30 ribu buruh.

“Itu jadwal aksi bulan September. Kalau tidak didengar, bulan Oktober aksi akan perluas lagi,” tegasnya.

Puncaknya, akhir November kami mempersiapkan pemogokan Nasional dengan cara stop produksi keluar dari pabrik. Mogok nasional akan diikuti 5 juta buruh di 15 ribu pabrik. Melibatkan 34 provinsi dan 440 kab/kota.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antonius Fokki Ardiyanto Anggota DPRD Kota Yogya Tertarik Posisi Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta

Mata Indonesia, Yogyakarta - Antonius Fokki Ardiyanto atau sapaan akrabnya Fokki yang saat ini masih aktif sebagai Anggota DPRD Kota Yogyakarta telah melakukan pendaftaran diri Bakal Calon Wakil Wali Kota Yogya, melalui PDI Perjuangan Jumat (3/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini