Sleman Terkena Imbas Terjangan Hujan Deras, Ini 7 Kapanewon Tercatat Banyak Pohon Tumbang hingga Longsor

Baca Juga

Mata Indonesia, Sleman – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat sejumlah dampak kerusakan yang diakibatkan oleh hujan dan angin kencang pada Kamis 4 Januari 2024 siang hingga malam kemarin. Dua warga dilaporkan mengalami luka akibat cuaca ekstrem tersebut.

Makwan, Kepala Pelaksana BPBD Sleman, menyampaikan bahwa cuaca ekstrem tersebut menyebabkan pohon tumbang dan longsor terjadi di tujuh Kapanewon di wilayah Bumi Sembada. Kapanewon tersebut mencakup Depok, Godean, Moyudan, Kalasan, Minggir, Seyegan, dan Gamping.

“Hujan sedang hingga lebat beserta angin kencang di Kabupaten Sleman (kemarin) menyebabkan beberapa pohon tumbang dan longsor,” kata Makwan dikutip, Senin, 8 Januari 2024.

Makwan menjelaskan bahwa angin kencang di Kapanewon Depok menyebabkan satu pohon tumbang yang melintang di jalan dengan status sudah terkondisi. Di Kapanewon Godean, terdapat enam kejadian pohon tumbang, dimana lima diantaranya sudah berhasil diatasi, sementara satu masih dalam proses penanganan.

Di Kapanewon Moyudan, tercatat lima kejadian pohon tumbang, di mana dua di antaranya sudah terkondisi, sedangkan tiga lainnya masih dalam proses penanganan karena menimpa rumah warga, teras rumah, dan jaringan listrik.

Kapanewon Kalasan melaporkan hanya satu kejadian pohon tumbang yang melintang di jalan namun sudah terkondisi. Sementara itu, Kapanewon Seyegan mencatat delapan peristiwa, dan Kapanewon Minggir menjadi wilayah yang paling terdampak cuaca ekstrem, dengan lima kelurahan terdampak angin kencang.

Di Kapanewon Minggir, Kelurahan Sendangsari mengalami total 20 kejadian pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik dan rumah warga. Kelurahan Sendangagung melaporkan 27 kejadian mulai dari baliho roboh hingga pohon tumbang menimpa rumah, sebagian sudah diproses, namun sebagian masih dalam penanganan.

Selanjutnya, Kelurahan Sendangmulyo mencatat 14 dampak akibat angin kencang, sedangkan Kelurahan Sendangarum dan Kelurahan Sendangrejo masing-masing melaporkan 10 kejadian serupa yang didominasi laporan pohon tumbang.

Selain pohon tumbang, BPBD Sleman juga mencatat kejadian longsor di dua wilayah, yaitu Kapanewon Seyegan dan Gamping. Di Seyegan, terdapat laporan talud longsor, sementara di Gamping, ada laporan pagar makam yang longsor.

Makwan juga menyampaikan informasi mengenai korban jiwa, dimana satu warga Planggokan Sendangmulyo mengalami luka ringan di kepala akibat tertimpa genteng dan dirujuk ke RS Klepu.

Satu warga Gatak Watukarung Margoagung Seyegan menabrak pohon tumbang dan mengalami patah kaki, saat ini dirawat inap di RSUD Sleman. BPBD Sleman segera bertindak cepat dengan melakukan assessment dampak, mendirikan Posko Darurat sementara, berkoordinasi dengan lembaga terkait, melakukan pemotongan pohon, hingga menyediakan dukungan logistik untuk dapur umum.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini