Rupiah Ditutup Melemah Efek Penundaan Perjanjian Dagang AS-Cina

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah di akhir perdagangan Selasa, 18 Agustus 2020.

Mengutip data Bloomberg, rupiah menutup perdagangan pada posisi Rp14.845 per dolar AS atau melemah 0,34 persen.

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terjadi karena sentimen dari luar dan dalam negeri.

Sentimen pertama berasal dari kelanjutan hubungan dagang antara AS dengan Cina.

“Pasar merasa lega dengan penundaan peninjauan perdagangan AS-Cina minggu ini,” ujar Ibrahim, Selasa sore.

Kedua, pasar menanti pengumuman hasil rapat bulanan dari bank sentral AS, The Federal Reserve.

Ketiga, ekonomi Jepang terkontraksi 7,8 persen pada kuartal II 2020.

Sementara dari dalam negeri, pelemahan mata uang Garuda dibayangi oleh surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sebesar 9,2 miliar dolar AS pada kuartal II 2020 dan surplus neraca perdagangan 3,26 miliar dolar AS pada Juli 2020.

Namun menurut Ibrahim, meski kedua neraca surplus, ternyata ada penurunan dari ekspor dan impor yang membuat pasar menangkap pemulihan ekonomi akan sedikit terhambat.

“Sehingga harapan pasar terhindar dari resesi akan kembali sirna,” kata Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jogja dan Sleman Waspada Lonjakan Sampah saat Libur Panjang, Malioboro dan Pusat Kuliner Jadi Perhatian

Mata Indonesia, Yogyakarta - Libur akhir bulan Januari yang bertepatan dengan Isra Miraj dan Imlek mengundang banyak wisatawan datang ke DI Yogyakarta. Hal itu segaris dengan produksi sampah yang meningkat.
- Advertisement -

Baca berita yang ini