MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS berpotensi menutup akhir pekan, 27 November 2020 dengan penguatan. Kemarin, rupiah ditutup menguat 0,31 persen ke level Rp 14.100 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan mata uang garuda hari ini masih disebab oleh buruknya data tenaga kerja yang dirilis Negeri berjuluk Paman Sam itu.
“Data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS menunjukkan kenaikan, yang artinya kenaikan pengangguran. Lebih buruk daripada ekspektasi,” katanya, Kamis sore, melansir Kontan.co.id.
Selain itu, rupiah juga masih dibayangi soal berita kemajuan pengujian vaksin corona. Hal ini masih memberikan sentimen positif ke aset berisiko, termasuk rupiah meski kenaikan kasus positif Covid-19 di dunia masih bertambah.
Sementara dari dalam negeri, laju rupiah dipengaruhi oleh data neraca transaksi berjalan yang positif. Ariston memandang kabar baik dari vaksin Covid-19 turut mendorong aliran modal masuk ke aset berisiko, termasuk ke Indonesia.
Ariston pun meramalkan rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp 14.050 per dolar AS hingga Rp 14.180 per dolar AS.