Ramai Netizen Sebut Pengidap Corona Akan Jadi Zombie, Ini Fakta Sebenarnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pengguna dunia maya di Malaysia dihebohkan dengan sejumlah unggahan warganet di media sosial yang menginformasikan bahwa penderita virus corona bakal menjadi zombie.

Pemerintah Malaysia menanggapi hal tersebut. “Klaim bahwa orang yang terinfeksi virus corona akan berubah menjadi zombie tidak benar. Pasien bisa sembuh,” kata pernyataan Kementerian Kesehatan, seperti dilansir laman South China Morning Post, Minggu 2 Februari 2020.

Sejumlah unggahan di media sosial Negeri Jiran juga salah menyebut jumlah korban meninggal atau terinfeksi corona di Malaysia.

Komisi Komunikasi dan Multimedia (MCMC) mengatakan polisi sudah menangkap enam orang yang menyebarkan informasi salah tentang virus corona

Pada Kamis 30 Januari 2020 lalu seorang perempuan 28 tahun diselidiki karena “memakai jaringan Internet dengan tidak sesuai”. Jika terbukti bersalah dia bisa didenda sebesar Rp 168 juta, dipenjara setahun atau keduanya.

Di hari yang sama MCMC melaporkan, empat orang berusia 24 hingga 49 tahun, ditangkap secara terpisah di Negara Bagian Melaka, Kedah dan Pahang.

Di antara mereka yang ditangkap adalah tutor paruh baya berusia 49 tahun dari Alor Setar, Kedah, dua asisten farmasi berusia 25 dan 30, dari Peringgit dan Merlimau di Melaka, dan seorang mahasiswa 24 tahun dari sebuah universitas negeri di Kuantan, Pahang.

Keempatnya ditangkap karena dugaan keterlibatan mereka dan membantu menyiasati unggahan di Facebook dan Twitter yang berisi informasi palsu terkait dengan penyebaran 2019-nCoV pada 25, 26, dan 27 Januari 2020.

Keempat tersangka sedang diselidiki dengan pasal 233 dari Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia 1998, mereka dapat dikenakan denda maksimum sebesar RM50.000 (setara dengan Rp167.001.900) atau dipenjara selama satu tahun atau bisa saja keduanya, dan juga dapat didenda hingga RM1.000 (setara dengan Rp3.340.038) per hari setelah hukuman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini