Peringati Proklamasi 17 Agustus, Google Doodle Gambarkan Indonesia Negara Beragam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Peringatan Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus ini gemanya bisa dirasakan masyarakat seluruh dunia karena laman Google menghiasi halaman pencariannya dengan tema tersebut dan negeri kita digambarkan dengan beragam warna budaya seperti musik.

Google Doodle hari ini terlihat betul mengusung tema budaya dan adat dari Negara Republik Indonesia.

Indonesia memang rumah dari 1.340 suku bangsa yang memiliki budaya dan keseniannya masing-masing.

Mereka terdiri dari ras Malayan-Mongoloid yang pada umumnya tersebar di benua Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Tengah.

Di Indonesia ras tersebut terutama di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.

Ciri fisik ras Malayan-Mongoloid adalah kulitnya yang kuning sampai sawo matang, bentuk wajah yang bulat, dan mata yang besar.

Selanjutnya ada ras Melanesoid. Di Indonesia ras Melanesoid bisa ditemukan di Maluku, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua.

Ciri khas kelompok ras Melanesoid adalah kulitnya yang cenderung cokelat gelap hingga hitam, tubuh yang tinggi, dan rambut keriting.

Yang ketiga adalah ras Asiatic-Mongoloid biasanya berasal dari keturunan Tionghoa, Jepang, atau Korea.

Terakhir di Indonesia juga ada ras Kaukasoid. Kelompok ras ini biasanya berasal dari keturunan Timur Tengah (Arab), India, Australia, Eropa, dan Amerika.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini