MATA INDONESIA, JAKARTA-Para peneliti saat ini terus mencari cara bagaimana menangulangi pandemic covid-19. Selain obat-obatan, terbaru peneliti kembangkan vaksin yang tidak perlu disuntikan.
Melansir dari Medical Xpress, penelitian ini dilakukan oleh University of Queensland di Australia. Diketahui bahwa kandidat vaksin HexaPro yang dibuat University of Texas merupakan salah satu vaksin bebas suntik yang bisa digunakan.
Penelitian ini mencoba melihat lebih lanjut stabilitas dari formulasi vaksin HexaPro pada suhu panas. Selain itu, dilihat juga bagaimana cara untuk mengoptimalkan lebih lanjut vaksin ini.
Untuk menguji efektivitas dari kandidat vaksin ini, peneliti melakukan percobaan pada tikus. Tikus ini dibagi dalam sejumlah kelompok dengan percobaan yang berbeda-beda.
Tikus ini divaksinasi dua kali dalam jarak waktu 21 hari. Setiap usai menerima imunisasi, dilakukan tes darah pada tikus untuk melihat kondisi mereka.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa vaksin berbentuk patch atau tempel ini bisa memproduksi respons imun yang kuat dan efektif. Hal ini terbukti pada tikus yang terpapar covid-19.
Menurut hasil penelitan tersebut, vaksin bentuk patch ini bahkan memiliki dampak lebih baik dibanding vaksin suntik. Vaksin ini bahkan diketahui efektif baik terhadap varia alpha dan beta.
“Saat vaksin HexaPro ini diberikan melalui aplikator HD-MAP ketimbang jarum, hasil respons imun yang diperoleh lebih baik dan cepat,” ujar dr. David Muller peneliti yang menemukan ini.