MATA INDONESIA, JAKARTA – Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dicetuskan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin dkk pada Minggu, 2 Agustus 2020. Mereka menganggap, negara saat ini sudah melenceng jauh dari yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa.
Hal ini pun mendapat tanggapan dari Pakar Komunikasi Politik Iman Soleh, M.Si. Ia mengatakan bahwa pemerintah tak perlu terkecoh dengan aksi demikian. Para pemangku kebijakan diharapkan harus tetap konsisten dan menanggapi secara positif dari aksi protes seperti ini. Anggaplah sebagai upaya evaluasi dan masukan yang membangun kepada pemerintah.
Meski begitu, Imam menilai aksi yang dilakukan KAMI justru lebih kepada sikap kebencian dan gerakan anti pemerintah yang sengaja dimunculkan pada saat-saat pandemi covid-19 berlangsung. Aksi ini dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif yang bertujuan menganggu kinerja pemerintah dalam upaya penanganan pandemi covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi akibat dampak dari pandemi tersebut.
Ia pun menganjurkan agar pemerintah mengambil sikap atas aksi ini. Terutama kalau aksi tersebut terindikasi hanya memprovokasi massa dan memberikan kritik tanpa solusi dan hanya mengganggu kinerja pemerintah,
“Maka pemerintah sudah saatnya bertindak tegas kepada kelompok-kelompok semacam KAMI. Mereka hanyalah sekelompok kecil masyarakat yang mengaku kritis tetapi pada kenyataannya mereka tak lebih dari sekedar avonturir politik yang kehilangan panggung,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Senin 3 Agustus 2020.
Sementara untuk masyarakat awam, Imam yakin bahwa mayoritas masyarakat sudah paham dan mengerti maksud dan tujuan dari aksi-aksi sejenis KAMI.
“Mereka semata-semata ingin muncul dalam panggung politik yang ‘dibalut’ pemikiran yang seolah-olah kritis, padahal hanya mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dilatarbelakangi kebencian terhadap pemerintah,” katanya.
Ia pun menyarankan agar pemerintah perlu memberikan pemahaman -pemahaman positif tentang apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah, baik tentang kemajuan pembangunan maupun penanganan pandemi covid-19.
“Sehingga masyarakat paham atas apa yang sudah dilakukan pemerintah hingga saat ini,” ujar Wakil Dekan Fisip Universitas Wiralodra Indramayu tersebut.