Mengenal Deteksi Covid-19 dengan Tes Saliva, Tanpa Colok Hidung

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bagi yang tak nyaman melakukan tes PCR dimana hidungnya harus dicolok, kini ada alternatif lain menggunakan tes Saliva.

Pemeriksaan swab antigen maupun PCR memiliki tingkat akurasi yang terbilang tinggi untuk mendeteksi adanya virus corona di dalam tubuh. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan memasukkan alat khusus ke dalam lubang hidung dan tenggorokan. Beberapa orang mengaku tidak nyaman dengan pemeriksaan ini.

Bukan tanpa alasan, memasukkan alat ke dalam lubang hidung untuk mengambil sampel menimbulkan rasa sakit dan kurang nyaman. Namun, kini telah hadir metode baru untuk mendeteksi penyakit Covid-19, yaitu tes bio saliva.

Alat pemeriksaan ini dibuat oleh PT Bio Farma yang melakukan kerja sama dengan Nusantics. Cara menggunakannya sangat mudah, yaitu dengan berkumur. Tes dengan cara ini lebih nyaman dibandingkan PCR atau antigen.

Dikutip dari Halodoc, ada beberapa hal menarik terkait alat tes bio saliva yang kabarnya akan segera bisa digunakan di Indonesia. Berikut beberapa di antaranya:

1. Mengantongi Izin Edar dari Kemenkes
Alat tes bio saliva telah mengantongi izin resmi dari Kementerian Kesehatan pada bulan April lalu. Izin ini didapatkan setelah dilakukan pengujian validasi bersama dengan Universitas Diponegoro Fakultas Kedokteran, Rumah Sakit Umum Dr. Kariadi, dan Rumah Sakit Nasional Diponegoro.

2. Tingkat Akurasi
Tidak hanya itu, alat deteksi tersebut juga memiliki tingkat akurasi yang terbilang menjanjikan. Tes bio saliva disinyalir mampu mendeteksi sampai pada angka CT 40. Ini artinya, alat tersebut bisa menjadi pilihan untuk melakukan deteksi virus corona selain swab PCR yang masih memiliki tingkat akurasi tertinggi, yaitu 95 persen.

3. Pengujian Validasi
Saat pengujiannya, Biofarma menggunakan sampel berjumlah lebih dari 400 yang berasal dari pengidap COVID-19, baik dari rawat inap maupun rawat jalan. Riset pengujian ini dilakukan dengan memakan waktu selama tujuh bulan. Tidak hanya itu, sampel yang digunakan pun sepenuhnya berasal dari Indonesia, sehingga diharapkan akan sesuai dengan masyarakat.

4. Mampu Mendeteksi Hingga 10 Varian
Tes bio saliva yang dibuat oleh PT Biofarma diklaim mampu mendeteksi hingga 10 varian virus corona. Sepuluh varian tersebut antara lain Alpha, Beta, Gamma, Delta, Kappa, Eta, Iota, Varian yang berasal dari Indonesia, Epsilon, dan Lambda.

Tentu yang menjadi tanda tanya adalah, berapa harga tes Saliva? Kabarnya, kamu harus meroogoh kocek mencapai 799 ribu Rupiah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini