Mau Masuk Hotel, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Disambut Anggota Girl Band Secret Number

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Bukan hanya pasukan berseragam hitam, Presiden Jokowi dan rombongan juga disambut anggota Secret Number setiba di Seoul.

Dia adalah perempuan asal Indonesia yang dikenal dengan panggilan Dita Karang.

Pemilik nama lengkap Anak Agung Ayu Puspa Aditya Karang tersebut tampak mengenakan kebaya warna merah dan jarit atau kain batik menyambut Presiden dan Ibu Negara dengan bahasa Jawa.

“Sugeng rawuh, selamat datang di Seoul,” ujar perempuan 25 tahun tersebut di pintu masuk hotel tempat Presiden dan Ibu Negara menginap.

Dita juga ditemani sepasang bocah lelaki dan perempuan yang mendapat perhatian dari Ibu Negara Iriana.

Kedua anak itu pun mendapat bingkisan langsung Ibu Negara dalam goodie bag warna merah.

Secret Number saat ini menduduki peringkat ke-44 berdasarkan reputasinya di industri K-pop.

Dita dibesarkan di Yogyakarta dan sudah bercita-cita menjadi idola K-pop sejak sekolah.

Keinginan tersebut dimulai dari kecintaannya pada grup idola wanita naungan YG Entertainment, 2NE1.

Setelah lulus SMA, Dita menimba ilmu di Akademi Drama dan Musik Amerika, New York, Amerika Serikat.

Ia menyelesaikan kuliahnya pada tahun 2017, lalu mengikuti audisi dan diterima.

Sebelum debut, Dita menjalani masa pelatihan (trainee) di Born Star Training Center di New York. Ia juga pernah tergabung dalam komunitas menari ternama di Korea Selatan, 1MILLION Dance Studio.

Kariernya di Girl Band K-pop, Secret Number dimulai 19 Mei 2020.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Usai Prabowo-Gibran Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden, PKS DIY dan PDIP Pilih Fokus Menangkan Pilkada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Penetapan Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka oleh KPU RI sudah dilakukan sejak 24 April 2024 kemarin. Sejumlah partai oposisi pun termasuk paslon kubu 01, Anies-Muhaimin dan 03, Ganjar-Mahfud sempat melayangkan gugatan sengketa Pemilu 2024, yang dianggap penuh kecurangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini