MATA INDONESIA, KOLOMBO – Setelah 13 hari meninggalkan negaranya, bagaimana nasib mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa sekarang?
Kabar terakhir, Gotabaya (73) berada di Singapura setelah masyarakat menolaknya melalui unjuk rasa di jalan-jalan utama Maladewa.
Namun, juru bicara kabinet Sri Lanka Randula Gunawardena mengatakan kepada wartawan bahwa mantan presiden tidak bersembunyi dan dia diperkirakan akan kembali dari Singapura.
Ketika ditanya tentang Gotabaya Rajapaksa pada briefing media kabinet mingguan, Juru Bicara Kabinet Sri Lanka, Randula Gunawardena mengatakan kepada wartawan bahwa mantan presiden itu tidak bersembunyi.
Randula bahkan menyatakan Gotabaya diperkirakan segera kembali dari Singapura.
Namun, seperti dilansir NDTV, Randula tidak memberi rincian lain tentang kembalinya Gotabaya Rajapaksa.
Sebelumna, Singapura telah memberikan izin kunjungan jangka pendek selama 14 hari kepada Gotabaya yang diberi status “kunjungan pribadi” sejak 14 Juli lalu.
Hingga kini, seperti diungkap seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura, tidak ada permintaan atau pemberian suaka dari Gotabaya.
Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan Singapura (ICA) mengatakan pengunjung dari Sri Lanka yang memasuki Singapura untuk kunjungan sosial umumnya akan diberikan izin kunjungan jangka pendek (STVP) dengan durasi hingga 30 hari.
Mereka yang merasa perlu memperpanjang masa tinggalnya di Singapura harus mendaftar secara online untuk perpanjangan STVP -nya.
Aplikasi akan dinilai berdasarkan kasus per kasus, kata ICA.
Sementara perihal permohonan penangkapan Gotabaya yang ajukan ke Jaksa Agung Singapura, juru bicara tersebut menyatakan tidak ada hal yang dilakukannya telah membuat kerugian.
Sebelumnya Pengacara dari Proyek Kebenaran dan Keadilan Internasional (ITJP) yang berbasis di Afrika Selatan telah mengajukan pengaduan pidana kepada Jaksa Agung Singapura untuk menangkap Gotabaya atas tuduhan kejahatan perang.