MATA INDONESIA, JAKARTA-430 Taruna Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) diajarkan ilmu bagaimana teknik dalam menungkapan aliran dana illegal atau dikenal dengan Illificit Financial.
Ilmu itu diajarkan langsung oleh Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kiagus Ahmad Badaruddin, saat memberikan kuliah umum di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin, 13 Januari 2020.
Kepala Bagian Akademis STIN, Dedi Cahyadi Irianto, turut menyambut baik kehadiran Kepala PPATK di kampus pencetak prajurit perang pikiran.
Dedi berharap kepada seluruh taruna/taruni STIN dapat menyerap ilmu yang telah diberikan oleh pimpinan PPATK. “Kegiatan kuliah umum diharapkan dapat terus berlanjut dan nantinya, akan ada kurikulum khusus terkait Intelijen di bidang keuangan,” kata Dedi.
Materi kuliah umum yang disampaikan oleh Kepala PPATK memang berfokus pada penjelasan mengenai pendekatan follow the money dalam mengungkap dan mengejar aliran dana illegal.
Berdasarkan catatan PPATK, jumlah uang hasil kejahatan dari tahun 2006-2015 sekitar $15,4 Billion atau setara dengan Rp215 triliun lebih. Bayangkan apabila uang hasil kejahatan dikejar dan disita, berapa banyak sekolah yang dibangun. Berapa juta jiwa anak Indonesia yang dapat mengecap pendidikan secara baik.
Kuliah umum berakhir, dilanjutkan dengan penyampaian cenderamata yang diberikan pihak perwakilan STIN kepada Kepala PPATK.
Sekedar informasi, kuliah umum bagi taruna/taruni STIN sebagai pelengkap mata kuliah yang diadakan rutin untuk menambah khasanah keilmuan yang berkaitan dengan Intelijen. (*)