Ledakan di Hotel Mewah Kuba, 18 Orang Meninggal Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, HAVANA – Sedikitnya 18 orang dikabarkan meninggal dunia dan 60 dirawat di rumah sakit setelah ledakan besar mengguncang salah satu hotel bintang lima di Havana, Kuba.

Ledakan besar di Hotel Saratoga di Old Havana pada Jumat 6 Mei 2022 kabarnya disebabkan oleh kebocoran gas. Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang dilakukan untuk menemukan orang-orang yang terperangkap di bawah puing-puing.

Kepresidenan Kuba mengatakan korban tewas termasuk seorang wanita hamil dan seorang anak. Para korban yang mengalami luka-luka dirawat di rumah sakit terdekat.

Salah satu saksi mata, Yazira de la Caridad mengatakan, awalnya dia mengira ledakan itu adalah gempa bumi yang berguncang keras.

“Saya mengira awalnya ledakan itu adalah gempa bumi,” katanya, dikutip dari BBC, Sabtu 7 Mei 2022.

“Saya melihat gumpalan asap hitam dan debu mengepul ke langit setelah ledakan tersebut,” ujarnya.

Sebuah sekolah yang terletak tepat di belakang hotel tersebut tidak mengalami kerusakan. Semua siswa telah dievakuasi dengan aman. Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel telah mengunjungi lokasi kerusakan, yang terletak di seberang gedung kongres lama milik pemerintah.

“Itu bukan bom atau serangan, itu kecelakaan yang sangat disayangkan,” ungkapnya.

Peristiwa itu terjadi saat pariwisata di Kuba bangkit kembali dari dua tahun masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19. Selama pandemi Covid-19, Hotel Saratoga ditutup karena sedang direnovasi.

Hotel Saratoga pernah menjadi tempat menginap beberapa selebritas dunia saat berkunjung ke Havana, seperti Madonna, Beyonce, hingga Mick Jagger.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini