KONI Tak Setuju Ada Kondom Gratis di PON Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Usulan pemberian kondom gratis di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua tak mendapat restu dari KONI Pusat. Hal ini diungkapkan sendiri oleh Sekretaris Jenderal KONI Pusat Ade Lukman.

Ia meyakini, para atlet Indonesia yang tampil di PON Papua tidak akan memerlukan hal tersebut.

“Kalau saya rasa tidak tepat di Indonesia karena baik budaya dan kebiasaan kita lain dengan di luar,” katanya, Sabtu 26 Juni 2021.

Menurutnya, usulan tersebut adalah hal yang wajar. Namun ia tetap menegaskan bahwa kondom gratis di PON Papua tetap dianggapnya tidak tepat, apalagi dalam situasi pandemi covid-19.

“Wajar-wajar saja usulan itu, tapi menurut saya tidak terlalu diperlukan. Apalagi di tengah pandemi COVID-19, kan ada social distancing,” ujarnya.

Ade juga menyarankan agar segala hal yang menyangkut teknis pelaksanaan PON dikoordinasikan dengan Panitia Pengawas dan Pengarah, termasuk kesehatan. Sejauh ini, ia mengaku belum menerima laporan atau usulan penyediaan kondom selama PON Papua.

Sebenarnya, rencana pengadaan kondom bagi para atlet yang menginap di sejumlah penginapan selama pelaksanaan PON muncul atas permintaan pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Jayapura.

Usulan itu bahkan sudah dibahas sejak tahun 2020 lalu oleh Dinas Kesehatan Kota Jayapura. Penyediaan kondom gratis itu disebut bertujuan untuk mencegah penyakit menular, termasuk HIV/AIDS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini