MATA INDONESIA, ASHGABAT – Sudah puluhan tahun kawah besar di padang pasir Turkmenistan mengobarkan api yang menyala. Mereka menyebutnya Kawah Darvaza. Layaknya gerbang neraka yang terbuka lebar bagi siapa saja yang terperosok ke dalam akan hangus oleh bara yang panas.
Lubang api yang memiliki lebar 69 meter dengan kedalaman 30 meter ini terletak di sebelah Utara Padang Pasir Karakum yang luasnya mencapai 350.000 kilometer persegi.
Kawah besar itu terbentuk pada tahun 1960-an dan konon kabarnya kawah itu terjadi akibat pakar geologi Uni Soviet membor kawasan tersebut untuk mencari minyak di padang pasir lalu mereka menemukan kantung gas alam. Pengeboran itu disebut-sebut menyebabkan terbentuknya tiga lubang besar, Untuk mencegah metana bocor. Pakar geologi dikabarkan menyulut api di salah satu lubang. Tadinya ia memperkirakan api tersebut akan padam selama seminggu namun nyatanya api terus berkobar hinggi detik ini.
Banyak parawisatawan yang bertanya asal muasal kawah metana ini dan mengapa lubang besar itu dibakar? Namun pertanyaan-pertanyaan itu nyatanya tak mendapat jawaban resmi dari pihak pemerintah ataupun para pengelola sebab ini merupakan rahasia internal.
Namun seorang pakar mikrobiologi Stefan Green memberikan sebuah jawaban logis. Menurutnya kenapa kawah yang memiliki gas ini dibakar tak lain adalah untuk menghilangkan gas metana yang keluar secara tak terkontrol. Melepaskan metana tanpa kendali merupakan satu hal buruk jadi membakarnya merupakan satu hal yang logis.
Namun ternyata ada cerita lain. Kawah ini tersulut tak sengaja dengan petir. Apapun alasanya saat ini kawah tersebut masih saja menyala dengan api yang juga dapat menimbulkan bahaya. Jika membakar gas saja dapat menimbulkan Karbondioksida bagaimana dengan membakar metana ini akan lebih menimbulkan efek yang bahaya lagi.
Reporter : Ananda Nuraini