Presiden Prabowo Tuntaskan Langkah Nyata, Kemiskinan Turun Signifikan

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Langkah pengentasan kemiskinan yang dijalankan secara sistematis di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mulai menunjukkan hasil nyata.

Data resmi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi bukti bahwa strategi besar yang diterapkan pemerintah berhasil menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyambut baik capaian tersebut. Ia menyebut keberhasilan ini sebagai buah dari kebijakan terukur yang dijalankan Kemensos melalui arahan langsung Presiden.

“Hari ini, kita mulai merasakan buah dari strategi besar Presiden Prabowo. Langkah-langkah konkret dalam penanganan kemiskinan kini terlihat hasilnya dan ditunjukkan secara data oleh BPS,” ujar Gus Ipul.

Ia menjelaskan, perbaikan basis data melalui Inpres Nomor 4 Tahun 2025 menjadi fondasi utama. Bansos juga dialihkan ke kelompok paling miskin, yakni desil 1–2, dengan verifikasi langsung di lapangan.

“Tidak ada bansos yang dikurangi. Yang ada adalah bansos dialihkan dari yang tidak berhak ke yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.

Gus Ipul menambahkan, pemerintah telah menyalurkan bantuan kepada 18,3 juta KPM dengan nilai Rp 400.000 per KPM selama Juni–Juli 2025, termasuk bantuan beras bagi keluarga rentan. Ia menegaskan bahwa ini adalah awal dari upaya besar menuju kemandirian.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menyoroti pentingnya transformasi pasca bantuan.

“Sebanyak 210.000 orang yang telah keluar dari belenggu kemiskinan akan kita fokuskan untuk menjadi berdaya dan sejahtera,” ujarnya.

Ia memastikan koordinasi lintas kementerian diperkuat melalui Inpres 8/2025.

“Model-model upaya pengentasan kemiskinan terus kami perkuat dan kembangkan agar target kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2026 dapat tercapai,” katanya.

Sebelumnya, Deputi BPS Ateng Hartono menyampaikan penurunan angka kemiskinan di Indonesia.

“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebanyak 23,85 juta orang atau turun 0,2 juta dibandingkan September 2024. Dari persentasenya, itu setara 8,47 persen dari total penduduk” terangnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini