Turis Arab Tak lagi Merajai Kawin Kontrak di Puncak, Pinangan Beralih ke Wisatawan Asia dan Lokal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kawasan Puncak, Bogor memang identik dengan penyewaan vila, namun semenjak pandemi covid-19 bisnis yang menjadi mata pencaharian warga asli sana menurun karena tidak ada lagi penyewa yang datang.

Bahkan, kegiatan kawin kontrak yang marak disana tidak lagi berjalan alias mati suri. Turis Arab yang biasa melakukan kawin kontrak dengan wanita di kawasan itu, kini tak terlihat lagi di kawasan Warung Kaleng dan Ciburial.

Berdasarkan pengakuan salah seorang narsum disana, bahwa kegiatan kawin kontrak sudah jarang terjadi, karena turis arab yang biasa datang selama pandemi tidak lagi berkunjung.

Ketika ditanya nasib pengantin kawin kontrak saat ini, dirinya mengatakan bahwa bahwa para pengantin sekarang menerima pinangan dari turis Asia dan bahkan wisatawan lokal.

“Biasanya kalau dengan turis Arab mereka dikontrak per dua tahun, dengan masa kedatangan suaminya dua minggu dalam enam bulan. Kini saat sedang sepi, mereka nerima kawin kontrak dengan Korea atau orang Indonesia yang berminat kawin kontrak,” katanya.

Bahkan kata dia tak sedikit dari mereka yang berusia di bawah 25 tahun kini beralih profesi menjadi pelayan di restoran atau caddy golf yang ada di wilayah Cisarua.

“Banyak dari mereka beralih profesi ada yang kera di resto dan kerja di golf juga,” katanya.

Kini kawasan Puncak khususnya di Warung Kaleng memang biasanya dihuni turis Arab memang terlihat sepi. Disana banyak sekali toko bertulisan Arab dan memang kawasan tersebut mirip sekali di Arab.

Saat ini resto yang berada disana banyak disinggahi oleh turis asal Jakarta, Bekasi dan Bogor.

Perlu diketahui, kawasan Puncak memang terkenal dengan turis Arab yang datang dan berlalu-lalang disana. Bahkan, mereka terkenal melakukan kegiatan kawin kontrak atau kawin di bawah tangan dengan perempuan yang ada di sekitar kawasan itu.

Pemerintah Kabupaten Bogor dan kepolisian sebelumnya sempat juga membongkar praktek prostitusi berkedok kawin kontrak di sana, tapi tetap saja kegiatan yang sudah ada sejak dulu sulit untuk diberantas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini