Kebiadaban OPM di Yahukimo, Kejahatan yang Tak Bisa Dibiarkan

Baca Juga

JAYAPURA-Aksi brutal Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali terjadi di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan yang menargetkan tenaga pendidik ini menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Pemerintah dan aparat keamanan menegaskan bahwa negara tidak akan tinggal diam terhadap aksi biadab yang mengancam keselamatan warga sipil.

Komandan Satgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III Letnan Kolonel Infanteri Gustiawan mengungkapkan bahwa operasi penyelamatan dilakukan dalam kondisi yang sangat berisiko. “Kami menghadapi ancaman serius dari kelompok bersenjata, namun berkat koordinasi yang solid, para korban berhasil dievakuasi dengan aman,” ujarnya.

Dalam serangan tersebut, satu guru bernama Rosalina gugur akibat kebiadaban OPM, sementara enam guru lainnya mengalami luka-luka. Di antara korban luka berat adalah Vidi, Cosmas, dan Tari, sedangkan Vanti, Paskalia, dan Irmawati mengalami luka ringan. Semua korban telah dievakuasi ke Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, guna mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto mengecam keras aksi OPM yang terus menebar teror di Papua. “Serangan ini adalah tindakan biadab yang tidak bisa ditoleransi. Aparat keamanan akan memburu dan menangkap para pelaku untuk mempertanggungjawabkan kejahatan mereka,” tegasnya.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Candra Kurniawan turut mengecam tindakan OPM yang menyerang warga sipil tak bersalah. “Guru-guru ini datang untuk mengabdi bagi pendidikan di Papua. OPM telah melakukan kejahatan yang tidak bisa dimaafkan dan harus mendapat hukuman setimpal,” ungkapnya.

Kelompok OPM sebelumnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini dan menyebut para korban sebagai mata-mata militer. Namun, tuduhan tersebut ditepis oleh aparat keamanan, yang menegaskan bahwa para korban adalah tenaga pendidik yang memiliki peran penting dalam pembangunan Papua.

Aparat keamanan kini meningkatkan patroli dan memperketat pengamanan di wilayah Yahukimo guna mencegah serangan serupa. Negara menegaskan bahwa aksi separatis yang mengorbankan nyawa warga sipil tidak akan dibiarkan, dan upaya pemberantasan kelompok bersenjata ini akan terus dilakukan demi melindungi masyarakat dari ancaman teror OPM.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini