MATA INDONESIA, KIEV – Pemilik Chelsea, Roman Abramovich diduga menjadi sasaran saat menjadi juru runding pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina. Dia diduga sengaja diracun.
Abramovich menjadi juru runding bersama salah satu anggota parlemen Ukraina, Rustem Umerov. Keduanya membicarakan soal perdamaian kedua negara di Kiev pada 3 Maret lalu.
Usai pertemuan itu, Abramovich dan Umerov diduga diracun. Keduanya mengalami gejala yang sama, yakni mata merah, kulit tangan dan wajah mengelupas.
Abramovich dan orang-orang yang ada di sebuah apartemen menderita peradangan pada mata keeseokan harinya. Seorang sumber menyebut, kelompok garis keras Rusia bertanggung jawab atas kejadian itu karena tak ingin tercipta damai antara Rusia dan Ukraina.
Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, Abramovich terkena dampak. Pemerintah Inggris membekukan asetnya karena Abramovich dinilai memiliki hubungan dekat dengan presiden Rusia, Vladimir Putin.
Tak hanya itu, sanksi juga menimpa Chelsea. Klub asal London Barat itu dihukum tak boleh melakukan transfer pemain atau memperpanjang kontrak pemain, dan toko merchandise ditutup.