MATA INDONESIA, JAKARTA – Habib Rizieq dan para pengikutnya seakan tak pernah mau berhenti membuat ulah. Di tengah penolakan dan larangan dari pihak berwajib atas aksi mereka, malah muncul undangan untuk menggelar Apel Akbar di Banten.
Undangan itu tersebar di jagad maya. Salah satunya dengan WhatsApp grup yang bunyinya demikian :
“Apel Akbar Jaga kesatuan dan Persatuan Bangsa. Umat Islam Banten Cinta Ulama Istiqomah & Habaib Dzuriah Rasullulah SAW”.
Apel bersama ini akan digelar pada Rabu, 24 November 2020 sekitar pukul 13.00 WIB di Masjid Agung Ats-Tsauroh lalu dilanjutkan dengan aksi long march ke alun-alun Barat Kota Serang, Banten.
Di bawahnya ada instruksi untuk berpakaian sopan, atribut ormas masing-masing, mengikuti protokol kesehatan, jaga wudhu, jaga jarak dan pakai masker.
Hal tesebut pun mendapat tanggapan dari Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto. Ia mengatakan, kelakuan Rizieq dan para pengikutnya sudah secara terang-terangan membangun pembangkangan sipil alias Civil Disobedience” terhadap aturan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Hari melanjutkan bahwa seharusnya Rizieq Shihab yang merasa keturunan Rasulullah perlu mencontoh tokoh besar Banten Pimpinan Pondok Pesanten Al- Istiqlaiyyah, KH Uci Turtusi.
“Beliau memutuskan Haul Tuan Syekh Abul Qodir Al-Jaelani digelar secara virtual serta membatalkan mengundang jamaah,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Senin 23 November 2020 malam.
Ia pun menyarankan agar sebaiknya di tengah rawannya penyebaran Covid-19, pola penyelenggaraan acara secara virtual merupakan solusi terbaik.
“Bukan memprovokasi keadaan dan mengumpulkan massa selama pandemi covid-19,” katanya.