Horor! Ratusan Orang di India Meninggal Tersambar Petir, Ini Penyebabnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kilat dan petir biasa terjadi pada awal musim monsoon tahunan di India sepanjang Juni-September. Tercatat ada 107 orang meninggal dunia karena tersambar petir di wilayah India utara dan timur.

Ratusan orang tersebut tersebar di beberapa lokasi, 83 orang tewas di Bihar, India timur setelah tersambar petir. Sementara itu 24 orang lainnya juga tewas tersambar petir di negara bagian Uttar Pradesh, India utara. Puluhan lainnya juga terluka, sebagaimana dilansir dari Aljazeera, Jumat 26 Juni 2020.

Menteri Penanggulangan Bencana Bihar, Lakshmeshwar Rai mengatakan kepada AFP, kasus ini adalah angka kematian tertinggi harian akibat sambaran petir yang tercatat di negara bagian tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Rai menambahkan, lebih dari setengah kematian itu berasal dari distrik Bihar utara dan timur yang rawan banjir.

Dia juga memperingatkan angka kematian bisa meningkat karena pihaknya masih menunggu laporan data kematian dari pemerintah daerah di negara bagian tersebut.

Hujan lebat diperkirakan melanda Bihar pada Jumat dan Sabtu, menurut kantor Departemen Meteorologi India setempat.

Di negara bagian Uttar Pradesh, kematian terbanyak dilaporkan di distrik Deoria dekat dengan perbatasan Nepal, dan kota suci Prayagraj.

Perdana Menteri India, Narendra Modi mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga korban melalui Twitter. Dia mengatakan, pemerintah kedua negara bagian sedang mengerjakan bantuan kedaruratan.

Lebih dari 2.300 orang tewas tersambar petir di India pada 2018, menurut Biro Data Kejahatan Nasional, data terbaru yang tersedia.

Musim monsoon sangat penting untuk mengisi kembali persediaan air di Asia Selatan, tetapi juga kerap menyebabkan kematian dan kerusakan yang meluas di seluruh wilayah ini setiap tahun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini