Misterius, Penyebaran Corona di Puncak Jaya Belum Terungkap Asalnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, PAPUA – Hingga kini, Gugus Tugas Percapatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Puncak Jaya masih terus melakukan penelusuran penyebab penularan corona di wilayah tersebut, yang masih misterius.

Pasalnya, pada Senin 22 Juni 2020 lalu, telah ditemukan kasus corona pertama di Puncak Jaya, namun asalnya dari mana, belum diketahui.

“Belum ada simpulan mengenai dari mana penularan corona bisa masuk ke Puncak Jaya, masih dilacak,” kata Jubir GTPP Covid-19 Puncak Jaya, Muhammad Nasir Ruki, Kamis 25 Juni 2020.

“Dari arah bandara tidak ada, jalur darat dari arah Wamena sudah ada larangan resmi, tetapi kami tidak tahu pasti mobilitas masyarakat seperti apa dan dari arah situ banyak jalur tradisional,” ujarnya menambahkan.

Muhammad menjelaskan, untuk masuk ke Kabupaten Puncak Jaya ada dua akses resmi yang bisa dilalui. Pertama, melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat berbadan kecil dan jalur darat dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

“Namun selain kedua jalur tersebut, ada juga jalur tradisional yang biasa dilalui masyarakat dengan berjalan kaki di mana pemerintah agak kesulitan untuk memantau mobilitas masyarakat yang melalui jalur tersebut,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini