Mengenal Listeria, Bakteri Pembunuh yang Terdapat di Jamur Enoki

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Saat ini masyarakat dunia tengah dihebohkan dengan kabar Jamur enoki yang ternyata mengandung bakteri pembunuh yang menyebabkan penyakit listeriosis.

Adanya kabar tersebut, Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan (PPKKP) Kementerian Pertanian (Kementan) langsung bertindak dengan memusnahkan jamur enoki tersebut.

“Dua hari yang lalu kami telah memusnahkan jamur enoki. Karena beberapa negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan sejumlah negara lain, telah menginfokan bahwa jamur enoki itu mengandung listeria dan telah memakan beberapa korban di negara-negara tersebut,” ujar Ir. Yasid Taufik MM, Kepala PPKKP, Rabu 25 Juni 2020.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan PPKKP, jamur enoki terbukti mengandung listeria yang bisa membahayakan tubuh manusia sehingga dimusnahkan dua hari yang lalu.

Listeria monocytogenes adalah bakteri yang biasanya ditemukan dalam makanan. Bakteri ini bisa menimbulkan penyakit yang disebut listeriosis. Penyakit listeriosis bertanggung jawab atas sekitar 1.600 penyakit dan 260 kematian di Amerika Serikat setiap tahunnya, melebihi tingkat kematian akibat salmonella dan Clostridium botulinum.

Menurut laporan terakhir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada 9 Juni 2020, 36 orang yang terinfeksi listeria dilaporkan di 17 negara.

Dari jumlah itu, 31 orang yang terinfeksi harus menjalani rawat inap, empat kematian dilaporkan di California, Hawaii, dan New Jersey. enam kasus berhubungan dengan wanita hamil, dengan dua di antaranya mengakibatkan keguguran.

Hasil investigasi CDC menunjukkan bahwa wabah listeria ini kemungkinan berasal dari jamur impor asal Korea Green Co.LTD yang akhirnya membuat seluruh produk ditarik di pasaran. Infeksi listeria bisa menjadi sangat berbahaya pada kelompok rentan, seperti orang lanjut usia, ibu hamil, anak-anak, dan orang dengan kekebalan tubuh lemah.

Ketika seseorang terinfeksi bakteri ini, gejala yang ditimbulkan bisa beragam, tergantung kondisi tubuh orang tersebut. Wanita hamil misalnya, mereka biasanya hanya mengalami demam dan gejala mirip flu, seperti kelelahan dan nyeri otot. Namun, infeksi selama kehamilan bisa menyebabkan keguguran, bayi mati saat dilahirkan, kelahiran prematur, atau infeksi yang mengancam kehidupan bayi.

Sedangkan pada orang biasa, gejala meliputi sakit kepala, leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, demam dan nyeri otot, serta kejang-kejang.

Masa inkubasi biasanya dimulai 1 hingga 4 minggu setelah orang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri listeria. Beberapa orang melaporkan gejala mulai muncul setelah 70 terinfeksi.

Bakteri listeria mampu bertahan hidup dalam suhu dingin dan dapat dengan mudah menyebar ke makanan dan permukaan. Untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, ada baiknya membersihkan tempat makan atau lemari es tempat menyimpan jamur enoki menggunakan cairan antiseptik agar bakteri yang mungkin bersemayam dapat hilang dengan seutuhnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sleman Siap Jadi Destinasi Favorit Libur Nataru, Target Kunjungan Naik Signifikan

Mata Indonesia, Sleman - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman menetapkan target kunjungan wisatawan mencapai 300-500 ribu selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Untuk mendukung pencapaian tersebut, puluhan acara telah dipersiapkan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini