Haru! Wanita Israel Donorkan Ginjal untuk Bocah 3 Tahun Palestina

Baca Juga

MATA INDONESIA, TEL AVIV – Di tengah konflik yang terus memanas, aksi seorang wanita Israel, Idit Harel Segal patut diacungi jempol karena mau mendonorkan ginjal untuk bocah 3 tahun asal Palestina.

Di tengah konflik yang sudah terjadi lama, Segal dan keluarga Palestina menjalin ikatan seumur hidup setelah menyumbangkan ginjalnya.

Segal ingin melakukan sesuatu yang besar untuk merayakan ulang tahun ke-50. Akhirnya, dia memutuskan untuk menyumbangkan ginjal berdasarkan saran dari kakeknya agar hidupnya bermakna.

Segal, ibu dari tiga anak, memilih ke Matnat Chaim, sebuah kelompok yang menghubungkan donor dan penerima, dan ginjalnya segera diberikan ke seorang bocah Palestina berusia 3 tahun dari Jalur Gaza yang telah menjalani dialisis (prosedur medis yang dilakukan ketika ginjal tak berfungsi dengan baik) sepanjang hidupnya karena cacat ginjal bawaan.

Meskipun bertahun-tahun terjadi gejolak kekerasan antara Israel dan Palestina, Segal tidak terpengaruh dengan hal tersebut.

“Dari sudut pandang saya, donasi saya bersifat pribadi dan bukan politik dan berita tentang siapa yang menerima ginjal tidak membuat saya menyesalinya atau satu menit pun mempertimbangkannya kembali,” ujar Segal, dikutip dari People, Selasa 3 Agustus 2021.

“Saya merasa bahwa inilah yang seharusnya terjadi, dan tidak sehari pun saya merasa tidak senang menyelamatkan hidup anak manis itu,” katanya.

Hanya saja, apa yang dilakukan Segal tidak mendapat persetujuan dari pihak keluarga jauh sebelum diketahui bahwa penerima donornya adalah orang Palestina.

“Keluarga saya sangat menentang. Semua orang menentang. Suamiku, adikku, suaminya. Dan yang paling tidak mendukungku adalah ayahku. Mereka takut. Saya bicarapada diri sendiri, jika reaksi terhadap donor ginjal begitu keras, [maka] jelas fakta bahwa andai tahu seorang anak Palestina yang mendapatkan ginjal saya, itu akan membuat semuanya lebih sulit,” ucapnya.

Pada akhirnya, keluarganya menerima keputusan Segal mendonorkan ginjal, termasuk ayahnya. Ketika keluarga tahu pihak yang menerima ginjal adalah asal Palestina, sang ayah berkat: “Dia juga berhak untuk hidup.”

Transplantasi berlangsung pada 16 Juni, dan Segal bisa mengunjungi bocah itu pada malam sebelum operasi dengan surat khusus yang dia tulis untuknya. Setelah mengunjungi rumah sakit, keluarga bocah laki-laki itu mengatakan bahwa rumah mereka di Gaza dihancurkan dalam serangan udara Israel baru-baru ini.

Keluarga tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya karena sensitivitas bekerja sama dengan orang Israel, masih berhubungan dengan Segal, seorang guru taman kanak-kanak.

Jauh di lubuk hati saya tahu saya melakukan sesuatu yang baik. Memang benar itu tidak akan menyelesaikan hubungan Israel-Palestina, tapi ini adalah hal kecil yang bermakna,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jadi Duta Komunikasi WWF, Cinta Laura Ajak Generasi Muda Peduli Krisis Air

Bali – Duta Komunikasi World Water Forum (WWF) ke-10 Cinta Laura mengajak generasi muda untuk lebih peduli pada persoalan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini