‘Habib’ Aniaya Ninoy Karundeng di Masjid, DMI: Baca Surat Al Baqarah!

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Sejatinya, kesucian sebuah masjid harus tetap terjaga sebagai tempat beribadah bagi umat muslim. Namun hal itu tidak terjadi di Masjid Al Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat.

Tempat suci tersebut justru menjadi lokasi penganiayaan pegiat media sosial Ninoy Karundeng. Dewan Masjid Indonesia (DMI) pun menyayangkan peristiwa penganiayaan relawan Jokowi tersebut.

Padahal, dalam Surat Al Baqarah sudah tertuang ayat bahwa di dalam masjid tidak boleh terjadi tindak kekerasan. “Dalam surat Al Baqarah, ayat 191, penjahat sekali pun masuk ke masjid itu tidak boleh diadili dalam masjid. Karena masjid itu berlaku hukum Allah,” kata Sekjen DMI Imam Addaruqutni di Jakarta, Minggu 6 Oktober 2019.

Sama halnya saat penjahat masuk ke kedutaan negara lain, maka tidak boleh polisi main masuk dan tangkap. Aksi kekerasan itu disebutnya sebagai kezaliman, apalagi diduga diprovokasi oleh seorang ‘habib’.

Pun ia menegaskan masjid seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi umat Islam. “Kalau orang beda kelompok lalu ada pengadilan kekerasan fisik seperti pengeroyokan, itu adalah sebuah kezaliman. Apalagi dibawa ke masjid, itu kezaliman. Jadi mereka yang membawa ke masjid itu orang-orang zalim,” ujarnya.

Pihaknya berharap peristiwa serupa tak terjadi lagi di masa mendatang. DMI juga mendukung kepolisian mengusut peristiwa kekerasan tersebut.

“Di masjid harus terjamin keamanan dan kenyamanannya. Semoga tidak terulang di tempat lain dan terhadap orang-orang ini harus diinvestigasi kasusnya seperti apa dan ada penyelesaiannya,” kata Imam.

Sebelumnya, anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Falah, Iskandar mengatakan bahwa pengurus masjid menyelamatkan Ninoy ketika tahu ada pemukulan.

“Secara langsung saya tidak melihat. Kondisi beliau (Ninoy) ada di depan sini (di depan masjid), dipukuli massa. Kita tidak tahu apa penyebabnya tiba-tiba ada pemukulan. Kami dari jamaah masjid dan sekaligus pengurus DKM untuk menyelamatkan beliau kita masukan ke dalam pintu yang terbuka separuh,” kata Iskandar.

Dia mengatakan jemaah dan DKM menyelamatkan Ninoy dari amuk massa ke dalam masjid.

“Begitu banyak massa, kita tutup baru kita langsung masuk ke dalam. Meletakkan dia di ruangan medis, di mana para medis di situ juga banyak yang membantu para demonstran, termasuk beliau (Ninoy). Kita juga nggak tahu siapa nama beliau akhirnya masuk ke dalam situ. Tidak ada penyekapan yang ada itu adalah menyelamatkan dari massa, amukan massa, di sini pun pintu (gerbang) kita tutup dengan baik, pintu yang di dalam nggak kita tutup, seperti itulah,” ujarnya.

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Tinggal Menunggu Hari, Pengamat Politik Ingatkan 12 Kerawanan Ini

Penyelenggaraan Pilkada serentak pada 27 November mendatang mendapat sambutan positif, terutama dalam hal efisiensi biaya dan penyelarasan pembangunan. Menurut Yance...
- Advertisement -

Baca berita yang ini