Fasilitas Kesehatan Indonesia Makin Reponsif Hadapi Pandemi Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid-19 menurut Presiden Jokowi telah membuat fasilitas kesehatan dan mengajarkan bangsa Indonesia mampu menghadapinya lebih responsif.

Hal itu diungkapkan Jokowi dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR, DPR dan DPD menyambut HUT ke-76 Proklamasi, Senin 16 Agustus 2021.

“Pandemi telah mengajarkan kepada kita bahwa kesehatan adalah agenda bersama. Jika ingin sehat warga yang lain juga harus sehat. Kapasitas kelembagaan negara merespons pandemi lebih responsif,” ujar Jokowi yang mengenakan pakaian adat Baduy.

Mengawali pidatonya di Gedung MPR RI di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jokowi menyamakan pandemi Covid-19 yang tengah dihadapi bangsa ini layaknya api.

Menurutnya, api memang membakar tetapi juga sekaligus menerangi jika bisa kita kendalikan. Maka, pandemi bisa menginspirasi dan memotivasi kita semua. Meski menyakitkan, menurut Jokowi tetapi pandemi juga menguatkan kita.

Jokowi mengingatkan masa pandemi Covid-19 harus bisa menjadi ajang untuk menerangi untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri untuk menghadapi tantangan masa depan.

Jika kita bisa melewatinya dengan baik, maka menurut Jokowi, pandemi ini justru akan membuat kita menjadi bangsa yang tahan banting, kokoh dan mampu memenangkan setiap pertandingan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini