Cuaca Ekstrem Bakal Landa 21 Provinsi di Indonesia, Masyarakat Diminta Waspada

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-21 provinsi di Indonesia, diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bakal dilanda cuaca ekstrem dengan curah hujan sedang hingga lebat.

“Potensi hujan disertai kilat atau badai petir serta angin kencang dan badai guntur di berbagai wilayah Indonesia,” demikian pernyataan Kedeputian Bidang Meteorologi BMKG.

21 provinsi yang dapat peringatan dini yakni Provinsi Aceh, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTT, NTB, Papua, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sumatera Selatan.

Suhu udara hari ini berkisar 20 derajat Celsius hingga 33 derajat Celsius dengan kelembapan udara 50-100 persen.

Selain itu, pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya dominan bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan berkisar 5-20 knot. Di wilayah selatan Indonesia, angin dominan bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 5-25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Laut Natuna utara, Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, Laut Banda dan Laut Arafuru.

Tinggi gelombang lebih dari 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, Selat Sunda bagian selatan, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Laut Banda dan Laut Arafuru.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini