BIN Nilai Aksi Jokowi End Game Gagal karena Kurang Dukungan Massa, Identitas Provokator Sudah Dikantongi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ajakan aksi demo ‘Jokowi End Game’ baru-baru ini tak mendapat respon dari publik. Terbukti pada tanggal 24 Juli lalu, kawasan Istana Merdeka yang mulanya dijadikan sebagai titik kumpul aksi demonstrasi kosong melompong.

Kepala Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto pun menanggapi hal ini. Ia mengatakan, BIN terus melakukan deteksi dini dan cegah dini terhadap aksi yang mengganggu keamanan nasional.

Menurutnya, sebenarnya aksi demo tak dilarang. Cuma saatnya yang kurang tepat, saat ini sedang pandemi Covid-19, jadi sebaiknya aksi demo dihindari dulu.

“Kritik dan saran bisa dilakukan dengan cara lain yang lebih elegan tanpa kumpul dengan massa. Tapi juga harus memberikan solusi untuk pemerintah,” ujarnya ketika dihubungi Mata Indonesia, Selasa 28 Juli 2021.

Ia pun menilai aksi demo ‘Jokowi End Game’ gagal karena memang kurang dukungan massa, memang ada yang mau bergerak tapi akhirnya urung karena tak banyak respon.

“Pihak yang disinyalir terlibat sekarang sedang ditangani, apalagi pelaku identitasnya jelas,” katanya.

Wawan pun menghimbau agar masyarakat sebaiknya tetap jaga disiplin protokol kesehatan. “Pemerintah tidak anti kritik, hanya cara (menyampaikan pendapat) harus menyesuaikan kondisi negara yang tengah sibuk mengatasi pandemi,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini