Bikin Salfok, Temui Prabowo dan Berkunjung ke Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kaesang Hanya Sarungan

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Saat Presiden Jokowi menerima kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo dan silaturahimnya ke Sri Sultan Hamengku Buwono X, kita bisa salah fokus (Salfok).

Sebab pada dua peristiwa itu, Presiden Jokowi hanya ditemani putra bungsunya, Kaesang Pangarep yang berbusana tidak seperti biasa.

Kaesang tampak mengenakan kemeja hitam dipadu dengan sarung berwarna dasar hitam dengan motif seperti batik.

Ditambah lagi pemuda yang sering dijuluki netizen sebagai “tukang pisang” tersebut mengenakan peci hitam.

Lebih unik lagi, adik Gibran yang lebih senang dipanggil kakaknya Jan Ethes tersebut, mengenakan masker hitam dan alas kaki berupa sneaker warna hitam bergaris putih.

Padahal sang ayah, Presiden Jokowi mengenakan celana panjang formal. Begitu juga Prabowo yang ditemani putra tunggalnya Didit serta Sri Sultan semuanya mengenakan celana panjang formal.

Alhasil, kehadiran Kaesang di dua pertemuan tersebut benar-benar kontras. Anak muda berbusana sarung.

Tampaknya pakaian itu sudah dia gunakan sejak Salat Idul Fitri bersama Presiden dan Ibu Negara Iriana Jokowi di Kawasan Gedung Agung Yogyakarta.

Saat Salat Ied, Presiden Jokowi sebenarnya mengenakan sarung batik. Namun, belum diketahui pasti alasan Kaesang sarungan saat menjamu tamu dan berkunjung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini