MATA INDONESIA, JAKARTA-Beberapa hari terakhir wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dilanda cuaca panas, terutama saat siang hari. Panasnya sengatan matahari terasa lebih dibanding pada hari-hari biasa.
Kepala Pusat Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Publik, Fachri Radjab menjelaskan, cuaca panas tersebut bukan fenomena berbahaya. Kondisi itu normal terjadi saat memasuki musim kemarau.
“Kondisi udara panas yang terjadi di sekitar Jabodetabek beberapa hari ini merupakan kondisi yang lazim terjadi pada periode musim kemarau saat ini. Yaitu adanya pemanasan matahari yang maksimal. Jadi bukan gelombang panas seperti yang terjadi di India,” kata Fachri, mengutip JawaPos.com, Minggu 8 Mei 2022.
Menurut Fachri, kondisi panas itu bisa terjadi sampai dengan Oktober. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena kondisi itu bukan gelombang panas.
”Secara umum wilayah Jabodetabek masih akan mengalami musim kemarau sampai Oktober,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fachri menjelaskan, pada saat kemarau seperti saat ini, rata-rata suhu di wilayah Jabodetabek bisa berbeda-beda. ”Untuk kemarin suhu tertinggi tercatat 35,5 derajat celcius di Ciputat,” ujarnya.