Mata Indonesia, Yogyakarta – Terhitung ada sekitar 137 bangunan rusak akibat gempa bumi yang terjadi di Jogja pada Jumat 30 Juni 2023.
Meski begitu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X urung melakukan relokasi bagi warga terdampak.
“Untuk relokasi belum, kalau rumah yang terdampak gempa itu misalnya hanya genteng rontok ya diganti gentengnya saja,” kata Sultan dalam keterangannya, Minggu 2 Juli 2023.
Laporan yang terhimpun hingga Sabtu siang, mayoritan kondisi bangunan hanya rusak ringan dan sedang. Dua kabupaten yang paling terdampak, yakni Bantul dan Gunungkidul, diminta untuk memperbaiki sejumlah bangunan yang rusak.
Sultan juga menyarankan untuk menggunakan dana tanggap darurat yang dapat dimanfaatkan masing-masing pemkab. Di mana Pemkab Bantul memiliki alokasi cadangan dana darurat mencapai Rp14 miliar.
Sementara Pemkab Gunungkidul masih memiliki cadangan dana darurat mencapai Rp5 miliar.
Pemprov DIY juga masih menyiapkan dana cadangan ketika anggaran perbaikan dua kabupaten tersebut tak mencukupi.
“Yang terpenting sekarang dalam situasi ini, kami akan cek berkeliling mana warga yang masih bisa kembali ke rumahnya dan mana yang tidak dan butuh bantuan baik tempat dan logistik,” ujarnya.
Terpisah, Plh Kepala Pelaksana BPBD DIY Danang Samsurizal menuturkan bahwa terdapat 137 bangunan yang rusak akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,4.
Danang menyebutkan, Kabupaten Gunungkidul menjadi daerah yang paling terdampak. Tercatat jumlah kerusakan mencapai 79 unit.
Kemudian dibuntuti oleh Kabupaten Bantul sebanyak 35 unit, di belakangnya ada Kulon Progo 20 unit, dan Sleman 3 unit. Tak hanya kerusakan pada unit bangunan saja, sejumlah korban juga tercatat akibat peristiwa semalam.