Home Headline Bantul Unggul Emas, Tapi Sleman Punya Senjata Rahasia di Porda DIY 2025

Bantul Unggul Emas, Tapi Sleman Punya Senjata Rahasia di Porda DIY 2025

0
74
FOTO: Atlet bertarung dalam cabang olahraga Yongmoodo di Porda DIY XVII 2025, Gunungkidul.

Mata Indonesia, Gunungkidul – Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY XVII 2025 yang diselenggarakan di Gunungkidul sejak 9 September terus memanas, menyajikan persaingan ketat antar kontingen dalam memperebutkan medali.

Hingga hari ini, Sabtu, 14 September 2025, pukul 17.48 WIB, peta kekuatan telah mulai terlihat dengan Kabupaten Bantul memimpin perolehan medali emas, namun Kabupaten Sleman menunjukkan dominasinya dalam jumlah total medali yang diraih.

Berdasarkan data terbaru dari KONI Kota Yogyakarta, Bantul berhasil mengumpulkan 116 medali emas, 97 perak, dan 106 perunggu, dengan total 319 medali.

Angka ini menempatkan Bantul di puncak klasemen sementara berdasarkan jumlah medali emas.

Di sisi lain, Kabupaten Sleman menempel ketat dengan perolehan 99 medali emas, 104 perak, dan 152 perunggu.

Meskipun berada di posisi kedua dalam jumlah emas, Sleman justru menjadi kontingen dengan perolehan medali terbanyak secara keseluruhan, yaitu 355 medali.

Diikuti oleh Kota Yogyakarta dengan 89 emas, Kulon Progo dengan 35 emas, dan tuan rumah Gunungkidul dengan 31 emas.

Kegigihan Sleman dan Dukungan Penuh Wakil Bupati Danang Maharsa

Dominasi Sleman dalam total perolehan medali menunjukkan kedalaman dan kekuatan atlet-atletnya di berbagai cabang olahraga.

Meski tertinggal dalam perolehan emas, semangat juang kontingen Sleman tak pernah padam.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, bahkan menunjukkan optimisme tinggi bahwa Sleman akan keluar sebagai juara umum Porda DIY XVII 2025.

“Masih banyak medali yang diperebutkan hingga Porda usai pada 18 September sehingga saya yakin Sleman bisa juara umum,” kata Danang saat mengunjungi pertandingan cabang olahraga (cabor) Bridge di Pendopo Sewokoprojo Gunungkidul pada Sabtu kemarin.

Pernyataan ini menunjukkan keyakinan kuat terhadap potensi atlet-atletnya. Danang juga mengakui bahwa secara total Sleman meraih medali paling banyak, tetapi karena yang dihitung adalah medali emas maka para atlet diminta tetap harus fokus meraih emas.

Optimisme ini bukan tanpa alasan. Sleman telah membuktikan kekuatannya dengan menyabet gelar juara umum di beberapa cabor, seperti Judo dan Catur.

Dalam cabor catur misalnya, Sleman berhasil melampaui target dengan meraih tujuh medali emas dari target lima medali.

Wakil Bupati Danang Maharsa juga menyoroti cabor unggulan lainnya seperti Wushu dan Atletik yang diharapkan menjadi lumbung medali emas bagi Sleman, terutama dengan adanya atlet nasional di cabor Wushu.

Dukungan nyata dari Pemerintah Kabupaten Sleman juga menjadi faktor kunci di balik performa impresif ini.

Jauh sebelum Porda dimulai, pada Juni 2025, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa telah mengukuhkan atlet Pemusatan Latihan (Pelatkab) tahun 2025 dan menyerahkan tali asih kepada atlet dan pelatih berprestasi.

Bahkan, Pemkab Sleman telah memberikan anggaran dana hibah sebesar Rp4,55 miliar kepada National Paralimpic Committee (NPC) Kabupaten Sleman untuk pembinaan dan peningkatan sarana prasarana atlet.

Anggaran ini digunakan untuk keberlangsungan organisasi, dukungan kesekretariatan, peningkatan kualitas SDM, pengadaan sarana, serta pembinaan atlet disabilitas di 11 cabang olahraga.

Dengan sisa hari pertandingan yang semakin menipis, persaingan antara Bantul dan Sleman diperkirakan akan semakin sengit.

Setiap medali emas akan menjadi penentu dalam perebutan posisi juara umum.

Masyarakat Yogyakarta dan seluruh pecinta olahraga di Indonesia menantikan dengan antusias siapa yang akan keluar sebagai kontingen terbaik di Porda DIY XVII 2025 ini.