Antraks di DIY Mereda, DPKH Gunung Kidul Antisipasi dengan Suntik Antivirus ke Hewan Ternak

Baca Juga

Mata Indonesia, Gunung Kidul – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul tengah aktif dalam upaya menangani dan mencegah penyebaran bakteri Bacillus Anthracis, penyebab penyakit antraks, di Kalurahan Serut, Kapanewon Gedang Sari. Langkah-langkah tersebut meliputi tidak hanya Padukuhan Kayoman tetapi juga Wangon.

Retno Widyastuti, Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul, mengungkapkan bahwa tindakan preventif dan pengobatan bakteri Bacillus Anthracis diperluas hingga Padukuhan Wangon.

“Saat 19 Maret 2024, kami telah memberikan antibiotik dan suplemen vitamin ke Padukuhan Wangon untuk 89 sapi dan 108 kambing,” katanya 26 Maret 2024.

Menurut Retno, penanganan telah dimulai sejak laporan pertama mengenai satu sapi dan dua kambing yang mati secara mendadak pada Kamis, 7 Maret 2024, yang dimiliki oleh warga Padukuhan Kayoman.

“Pada hari Kamis, 7 Maret 2024, kami telah memberikan antibiotik kepada dua ekor kambing milik warga,” ujar Retno.

Retno menambahkan bahwa pada 8 Maret 2024, pengobatan antibiotik dilakukan kembali di Padukuhan Kayoman untuk 15 sapi, 24 kambing, dan 1 domba. Sementara pada 9 Maret 2024, pengobatan dilakukan di lokasi yang sama dengan jumlah target 89 sapi dan 175 kambing.

Pada 13 Maret 2024, DPKH memberikan pengobatan antibiotik kepada 50 sapi dan 124 kambing di Padukuhan Kayoman. Sedangkan pada 14 Maret 2024, pengobatan dilakukan di Padukuhan Wangon dengan target 84 sapi, 196 kambing, dan 2 domba.

Terpisah, Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, mengungkapkan bahwa kejadian antraks di Padukuhan Kayoman berasal dari dua pekan sebelumnya, tanggal 24 Februari 2024, ketika warga menerima kambing dalam kondisi disembelih dari seorang warga Sleman.

Kambing tersebut ternyata terinfeksi bakteri Bacillus Anthracis, menyebabkan warga jatuh sakit dengan gejala luka kulit khas antraks. Sapi dan dua kambing milik warga tersebut kemudian meninggal mendadak.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ditemukan bahwa sapi dan dua kambing tersebut positif terinfeksi antraks.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini