Amerika Serikat Dilanda Wabah Salmonella, Lebih Parah dari Corona?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Belum usai virus covid-19, Amerika Serikat (AS) kini diserang wabah salmonella akibat bawang merah. Wabah ini telah menyebar ke 47 negara bagian di AS beserta peningkatan jumlah kasus dan rawat inap.

Food & Drug Administration (FDA) mengatakan bahwa mereka sedang menganalisis sampel yang dikumpulkan di Thomson International dari Bakersfield, California.

Mereka menganalisis semua bawang merah, bawang putih, bawang bombay yang dikirim ke semua 50 negara bagian dan District of Columbia dari 1 Mei hingga 1 Agustus 2020.

Informasi terbaru dilansir dari USA Today, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan jumlah kasus penyakit salmonella newport yang telah berkembang menjadi 869 kasus, dengan jumlah rawat inap sebanyak 116 orang.

Mulanya, analisis ini hanya menyasar bawang bombay curah yang didistribusikan ke grosir restoran dan toko ritel di seluruh 50 negara bagian dengan nama merek Thomson Premium, TLC Thomson International, Kroger, Food Lion dan Onions 52.

Bawang bombay curah yang telah didistribusikan itu ditarik kembali, karena diduga mengandung salmonella. Selain itu, mereka juga menarik kembali berbagai olahan bawang seperti salad yang dijual bebas di toko.

Menurut CDC, salmonella telah menyebabkan sekitar 420 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat. Orang yang menderita penyakit salmonella sering mengalami diare, demam dan kram perut dari 6 jam hingga 6 hari setelah terpapar.

Pada kasus yang lebih parah, penyakit salmonella mungkin menyebabkan demam tinggi, nyeri, sakit kepala, lesu, ruam dan darah di dalam urine serta tinja.

Karena itu, semua orang sedang dianjurkan tidak boleh mengonsumsi bawang dari Thomson. Bahkan semua permukaan yang bersentuhan dengan bawang itu harus didisinfektan agar terbebas dari bakteri salmonella.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini